Wakil Menteri Pertahanan Rusia mengatakan sistem rudal hypersonic Kinzhal yang baru-baru ini diuji dengan MiG-31 mampu menghancurkan target berbasis laut yang besar dan bergerak seperti kapal induk, kapal perusak dan kapal penjelajah.
“Ini adalah senjata presisi yang memiliki hulu ledak multifungsi yang mampu menyerang target diam dan bergerak,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov kepada Krasnaya Zvezda, surat kabar resmi kementerian pertahanan Senin 12 Maret 2018.
Sistem Kinzhal yang berarti ‘Belati’ didasarkan pada pesawat pencegat supersonik MiG-31. Jenderal tersebut menjelaskan bahwa pesawat yang “terbang ke udara, melaju dengan kecepatan tertentu di tempat yang tinggi, dan kemudian rudal tersebut memulai serangan otonom sendiri. ”
Menurut Borisov, sistem ini memiliki kemampuan untuk mencapai kecepatan sekitar 10 Mach yang memungkinkan rudal mendekati targetnya dengan cepat. “Berbeda dengan rudal jelajah, yang terbang dengan kecepatan jelajah rata-rata sekitar 850-900 km / jam.”
https://www.youtube.com/watch?v=GorrpZnEXME
Keuntungan kedua Kinzhal adalah sistem kontrol aerodinamisnya, yang memungkinkannya melakukan manuver selama penerbangan, dan melewati zona berbahaya yang mengandung sistem pertahanan anti-pesawat terbang atau anti-rudal.
“Rudal memiliki kemampuan untuk bermanuver dalam penerbangan hipersonik pada khususnya yang memungkinkannya untuk memastikan kekebalan rudal dan untuk menjamin penetrasi target, “tegas Borisov.
Berbicara kepada Sputnik analis militer Rusia Viktor Baranets mengatakan bahwa dia percaya sistem Kinzhal akan menjadi senjata dengan brand kuat seperti Kalashnikov, S-300 dan S-400, dan Iskander.”
Pada saat yang sama, saat mengakui bahwa Rusia sekarang memiliki senjata canggih tanpa analog di dunia, Baranets menambahkan bahwa Moskow tidak berniat masuk dalam perlombaan senjata.
“Senjata-senjata ini diciptakan semata-mata untuk tujuan bertahan melawan berbagai ancaman militer” tambah mantan perwira militer Rusia tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=jEHHvxNqm08
Presiden Vladimir Putin mengumumkan tentang Kinzhal dan sistem senjata canggih lainnya dalam pidato kepada anggota parlemen Rusia pada 1 Maret. Sistem tersebut memulai pengujian di Distrik Militer Selatan Rusia pada bulan Desember.
Wakil Perdana Menteri Dmitri Rogozin, kemudian memastikan bahwa sistem tersebut beroperasi di atas pesawat MiG-31 yang ditingkatkan dan dikenal sebagai salah satu jet tempur tercepat di dunia.
Angkatan Udara dan Angkatan Laut Rusia memiliki lebih dari 280 MiG-31 dalam persediaan mereka, dan berencana untuk terus menerbangkan pesawat ini setidaknya sampai 2030.