Site icon

Rahasia Tiga Senjata Kuno Ini Tetap Belum Terpecahkan

Teknologi senjata telah berkembang lama. Bahkan di zaman kuno telah ada teknologi yang sangat tinggi. Sayangnya, beberapa teknologi itu menghilang meninggalkan misteri yang sulit dipecahkan, bahkan kerap sulit dipercaya hingga ujung-ujungnya dianggap tahayul.

Ada beberapa senjata masa lalu yang cukup mengejutkan. Sejumlah catatan kecil mengungkap keberadaan dari senjata-senjata tersebut.

Beberapa di antaranya adalah api aneh yang digunakan pasukan Yunani, senjata gelombang matahari serta komposisi baja misteris Damaskus yang sangat kuat. Selain itu juga ada zat penawar segala racun yang misterinya belum juga terpecahkan hingga sekarang.

Berikit tiga teknologi perang era kuno yang sampai sekarang tidak dipahami bagaimana mereka dibuat.

 

Api Yunani

Seorang ahli cerita rakyat dan sejarah sains di Stanford, Adrienne Adrienne Mayor, menyampaikan beberapa hal yang sangat menarik, namun sedikit rincian diketahui dari periode itu, dalam buku berjudul “Greek Fire, Poison Arrows & Scorpion Bombs: Biological and Chemical Warfare in the Ancient World.”

Apakah Anda tahu apa itu api Yunani? Pada abad ketujuh hingga ke-12, orang-orang Byzantium menggunakan bahan kimia ini sebagai senjata dalam pertempuran laut.

Mereka akan memercikkan cairan ini pada tentara musuh yang akan berubah menjadi api. Air tidak bisa menyelematkan karena cairan akan terus menyala bahkan di air. Untuk memadamkan api, yang dibutuhkan adalah pasir, cuka atau air seni.

Api Yunani dapat dilihat pada miniatur Madrid manuscript of John Skylitzes, yang menggambarkan pertempuran Roma dengan armada Thomas Slavia, pemimpin pemberontakan anti-feodal di Byzantium. Kata-kata berikut dapat dilihat di atas salah satu kapal: “Orang-orang Romawi membuat armada musuh terbakar.”

NEXT: BAJA DAMASKUS DAN MITRADATIUM

Baja Damaskus dan Mitradatium

Sudahkan pernah mendengar tentang baja ajaib Damaskus yang digunakan pada pedang yang ditempa di Timur Tengah pada Abad Pertengahan?

Teknologi ini berasal sekitar 300 sebelum masehi. Untuk waktu yang lama, baja Damaskus dianggap logam terkuat dalam sejarah umat manusia, meskipun komposisi yang tepat dari baja ini tetap rahasia. Yang diketahui baja itu didasarkan pada paduan khusus yang disebut Damask.

Di pertengahan abad ke-18, produksi baja Damaskus dihentikan. Rahasia logam ini terurai belum lama ini dengan bantuan pemindaian mikroskop elektronik.

Misteri lain adalah ketika Raja Mithridates VI dari Pontus (120-63 tahun SM) juga menemukan resep untuk obat penawar universal yang diduga adalah obat untuk semua racun. Zat ini dinamai penemunya – mitridatium.

Selanjutnya, dokter pribadi dari Kaisar Romawi Nero menyempurnakan rumus zat tersebut. Resep asli kemudian hilang dan kita hanya tahu bahwa mitridatium termasuk opium dan kombinasi dosis rendah berbagai racun dan penangkal mereka.

 

Pada tahun 1992, mantan ahli biologi Soviet Sergey Popov, yang beremigrasi ke Amerika Serikat, mencoba untuk menciptakan mitridatium, tetapi tidak berhasil.

NEXT: SENJATA GELOMBANG

Senjata Gelombang

Sarjana terkenal Yunani Archimedes, yang meninggal pada 212 SM, diduga mengembangkan senjata gelombang yang dapat membakar armada Persia. Senjata itu terbuat dari perisai tembaga yang bisa mencerminkan sinar matahari dengan cara merusak.

Pada tahun 2005, mahasiswa di Massachusetts Institute of Technology berhasil menciptakan teknologi seperti itu. Para siswa melakukan percobaan sukses, di mana mereka membakar sebuah perahu di pelabuhan San Francisco.

Daya tahan yang luar biasa dari bangunan yang dibangun pada zaman Romawi juga patut mendapat perhatian.

Banyak dari mereka yang dibangun ribuan tahun yang lalu, tapi masih sangat kuat bahkan hari ini. Sementara bangunan modern mulai runtuh hanya dalam beberapa dekade

Ternyata baru-baru ini, rahasia umur panjang beton Romawi terletak di salah satu bahan yaakni abu vulkanik.

Para ahli di University of California di Berkeley menemukan bahwa senyawa kalsium, aluminium, silikat dan hidrat berfungsi sebagai bahan pengikat, sementara materi kurang tahan lama ada pada beton modern.

Sumber-sumber kuno juga dapat memberikan kita beberapa bit informasi tentang apa yang disebut kaca fleksibel.

Untuk pertama kalinya, itu disebutkan oleh Petronius, yang meninggal pada 63 M. Dia menceritakan kisah tentang glassblower, yang memberikan sebuah gelas sebagai hadiah kepada Kaisar Tiberius (14-37 tahun SM).

Di hadapan kaisar, glassblower menjatuhkan gelas di lantai, tapi gelas itu tidak pecah berkeping-keping. Hanya ada cacat kecil dana itupun segera pulih. Tiberius memerintahkan untuk memenggal kepala glassblower tersebut. Kaisar mengasumsikan pria itu bisa melakukan hal yang sama untuk logam mulia.

Barulah pada 2012, sebuah perusahaan bernama Corning mengembangkan willow glass”. Bahan tahan panas dan cukup fleksibel untuk digulung. Untuk sementara waktu, bahan yang digunakan dalam produksi baterai surya.

Exit mobile version