More

    Mengenal Hwasong 15, Rudal Penghancur Andalan Korea Utara

    on

    |

    views

    and

    comments

    Hwasong 15 (Mars 15) adalah rudal balistik Intercontinental (ICBM) terbaru Korea Utara. Rudal ini pertama kali melakukan penerbangan uji coba pada tahun 2017.

    Sejauh ini penerbangan uji coba cukup berhasil dan kemungkinan rudal telah dinyatakan beroperasi. Hwasong 15 pertama kali diumumkan ke publik selama sebuah pawai militer pada tahun 2018. Sebanyak empat kendaraan peluncur dengan rudal ditunjukkan pada parade tersebut.

    Hwasong 15 merupakan rudal peluncur mobile yang didasarkan pada sasis roda khusus dengan konfigurasi 18×12. Sejauh ini, Hwasong 15 adalah rudal balistik Korea Utara yang paling mampu dan memiliki jangkauan terjauh serta dan bisa membawa banyak hulu ledak.

    Korea Utara sedang mengembangkan persenjataan nuklirnya dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jenis rudal balistik baru muncul pada tingkat yang mengkhawatirkan. Pembangunan rudal balistik Hwasong 15 ada kemungkinan dibantu oleh Rusia, China dan mungkin Ukraina. Hal ini menjelaskan kemajuan pesat Korea Utara dalam pengembangan ICBM barunya.

    Karena kompleksitas teknologi Korea Utara akan sulit mengembangkan rudal semacam itu sendirian. Rusia dilaporkan memasok mesin buatan Ukraina untuk rudal ini melalui agen negara bagian. China memasok kendaraan Transport Erector Launcher (TEL) untuk membawa rudal ini dan, mungkin, berkontribusi pada teknologi hulu ledak.

    Hwasong 15 adalah rudal bahan bakar padat dua tahap. Fitur ini memungkinkan untuk memasang rudal pada kendaraan beroda TEL.  Rudal memiliki panjang sekitar 21,5 m dan secara signifikan lebih besar dari ICBM Hwasong 14 yang pertama kali diumumkan pada 2017.

    Tahap pertamanya menggunakan mesin seri RD-250 Soviet dua nozel yang dimodifikasi. Di Soviet mesin ini digunakna pada ICBM R-36 (SS-9 Barat).

    Rudal Hwasong-15 Korea Utara

    Pada 2017 Badan Luar Angkasa Ukraina mengkonfirmasi bahwa mesin ICBM Korea Utara dibangun di Ukraina, namun awalnya dipasok ke Rusia untuk digunakan pada roket ruang angkasa Tsyklon. Menurut intelijen Korea Selatan sekitar 20-40 mesin RD-251 diperoleh dari Rusia pada tahun 2016.

    Karena kompleksitas teknologi, Korea Utara tidak dapat melakukan reverse-engineering atau memodifikasi mesin ini secara lokal. Korea Utara tampaknya juga tidak dapat memproduksi bahan bakar untuk mesin seri RD-250 hingga harus mendapatkan dari China atau Rusia.

    Sebagaimana ditulis Military Today, diperkirakan Hwasong 15 berpotensi memiliki jangkauan hingga 13.000 km. Rentang ini cukup untuk menjangkau seluruh wilayah Amerika Serikat.

    Sebuah kerucut besar dari rudal tersebut mengindikasikan bahwa Hwasong 15 dapat membawa banyak hulu ledak, atau merupakan hulu ledak tunggal namun lebih kuat. Kemungkinan besar rudal ini memiliki sistem panduan inersia dengan update sistem navigasi satelit.

    Rudal Hwasong 15 dibawa oleh sebuah kendaraan wanshan poros 9 dari China dengan konfigurasi 18×12. Ini adalah produk dari perusahaan Wanshan Special Vehicle dan versi modifikasi dari Wanshan WS51200, yang digunakan untuk membawa rudal Hwasong 14 Korea Utara.

    Hwasong-15

    Korea Utara tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi kendaraan multi-poros sendiri. Sejak 2006 sanksi yang dikenakan kepada Korea Utara oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa telah melarang ekspor perangkat keras militer ke Korea Utara. Hingga pembelian senjata ini hampir pasti illegal.

    Sebelumnya ada kasus serupa dengan 8 kendaraan Wanshan WS51200 yang digunakan untuk membawa rudal Hwasong 14. Kendaraan ini diimpor dari China pada tahun 2011 dan secara resmi disebut “logging transport” untuk sipil. Korea Utara secara lokal mengubah kendaraan ini menjadi peluncur rudal dengan memasang peralatan hidrolik dan kontrol untuk memasang rudal.

    TEL dari Hwasong 15 tidak memiliki wadah peluncuran, yang akan melindungi kendaraan dari knalpot roket. Meskipun Korea Utara memecahkan masalah ini dengan menggunakan landasan peluncuran khusus di dasar rudal.

    Begitu dalam posisi peluncuran kendaraan peluncur hanya memasang rudal di landasan peluncuran. Setelah itu kendaraan meninggalkan lokasi peluncuran agar terhindar dari kerusakan knalpot roket. Namun begitu rudal diluncurkan, TEL dapat diisi ulang dengan rudal lain. Reload dilakukan dengan derek. Kendaraan TEL dioperasikan oleh awak 6 atau 7.

    Rudal balistik antarbenua mobile lebih sulit dideteksi dan dihancurkan serta memiliki probabilitas tinggi untuk bertahan dari serangan pertama,. Begitu siaga tinggi, rudal Hwasong 15 dapat meninggalkan pangkalan mereka dan beroperasi di daerah terpencil untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup mereka.

    Kemungkinan besar rudal Hwasong 15 bersama rudal lain disimpan di ruang bawah tanah yang dibangun secara kuat.

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this