Berbicara di sebuah pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa di kota Mersin, Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali menyerang NATO karena keengganannya untuk mendukung operasi militer Ankara di Suriah barat laut.
“Hey NATO, Apakah Turki bukan anggota NATO? Di mana Anda? Anda telah mengundang negara anggota NATO ke Afghanistan,” kata Erdogan Senin 12 Maret 2018.
Dia melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa NATO sebenarnya ingin menentang Operasi Olive Branch Turki, yang menargetkan YPG di wilayah Afrin di negara tetangga Suriah, tetapi sejauh ini mereka belum bisa melakukannya.
“Sebenarnya, mereka secara terbuka menentang Turki di Suriah jika mereka bisa. Tapi melihat posisi Turki yang bersikeras, mereka tidak menemukan tekad untuk melakukannya,” katanya.
Erdogan kembali menegaskan satu-satunya tujuan Operasi Olive Branch Ankara di wilayah Afrin di Suriah adalah untuk menghancurkan teroris.
“Tujuan Turki bukanlah merebut wilayah negara lain, namun hanya menghapus ancaman terorisme di wilayah tersebut. Turki akan melawan teroris di manapun mereka beroperasi,” kata Erdogan.
Ucapannya datang hampir seminggu setelah Pentagon mengumumkan “jeda operasional” dalam perang melawan sisa-sisa teroris ISIS di Suriah timur dan mengakui bahwa serangan Turki telah mempengaruhi kemampuan tempur Amerika.
Ankara meluncurkan Operation Olive Branch pada 20 Januari 2018, dalam upaya untuk membersihkan pasukan YPG dari wilayah Suriah yang berdekatan dengan perbatasan Turki.
Otoritas Turki percaya bahwa YPG terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang masuk daftar hitam Ankara sebagai organisasi teroris.
Damaskus mengecam operasi militer Turki di Afrin sebagai serangan terhadap kedaulatan Suriah, sementara Moskow telah mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati integritas teritorial Suriah.