Ketua Komite Militer NATO, Jenderal Petr Pavel mengatakan bahwa aliansi Alantik Utara belum mendeteksi adanya tindakan ofensif Rusia di dekat perbatasan negara-negara Baltik.
Jenderal tersebut bahkan berusaha untuk tidak menggunakan istilah “agresi Rusia” dalam konteks situasi di Baltik, karena saat ini tidak ada permusuhan terbuka yang terjadi.
“Semua yang kita lihat di wilayah ini adalah peningkatan kehadiran militer, lebih banyak latihan, lebih banyak penerbangan jarak jauh, lebih banyak penggunaan intelijen. Tapi saya tidak akan menyebutnya ‘agresi’,” katanya sebagaimana dilaporkan Military.com Sabtu 10 Maret 2018.
Petr Pavel juga mencatat bahwa sejauh ini tidak ada pelanggaran terhadap wilayah Baltik termasuk wilayah udara mereka.
Dia menambahkan kalaupun ada pelanggaran sebagian besar disebabkan oleh malfungsi teknis atau karena kesalahan manusia yang tidak disengaja, seperti kurangnya komunikasi yang baik dengan kontrol lalu lintas udara.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan pada tahun 2017 bahwa aliansi tersebut akan mempertahankan kehadirannya yang meningkat di negara-negara Baltik jika ancaman Rusia tersebut terus berlanjut.