Putin: Nuklir Rusia Hanya Digunakan Jika Kami Diserang

Putin: Nuklir Rusia Hanya Digunakan Jika Kami Diserang

Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklirnya sebagai tindakan tanggapan atas serangan negara lain.

“Sejauh menyangkut masalah ini, saya harus mencatat bahwa ini sangat penting dan sensitif, saya ingin memberitahu Anda agar masyarakat internasional mengetahui hal ini. Rencana kami untuk senjata nuklir adalah menggunakannya sebagai tindakan penanggulangan,” kata Putin kepada wartawan Rabu 7 Maret 2018.

“Keputusan penggunaan senjata nuklir hanya bisa dilakukan jika sistem pertahanan udara kita tidak hanya mencatat peluncuran rudal tapi juga lintasannya dan saat mereka memasuki wilayah Rusia,” tambah Putin.

Dia mengakui penggunaan senjata nuklir akan memunculkan petaka, tetapi jika situasi membahayakan Rusia maka hal itu akan dilakukan.

“Ya, ini akan menjadi malapetaka global, tapi sebagai warga negara Rusia, sebagai presiden Rusia, saya ingin mengajukan pertanyaan: siapa yang butuh dunia tanpa Rusia?” Kata Putin

Berbicara lebih jauh, presiden Rusia tersebut mengatakan bahwa Rusia, tidak seperti Amerika, tidak pernah menggunakan senjata nuklir melawan negara lain.

“Sejauh menyangkut menekan tombol nuklir, belum pernah melakukan. Rudal nuklir pertama dibangun oleh Amerika. Kedua, kita tidak pernah menggunakan senjata nuklir, Amerika menggunakannya melawan Jepang, ” tambah Putin.

Isu tersebut juga telah dikomentari oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, yang mengatakan bahwa Amerika membuka jalan bagi perang nuklir di masa depan.

“Tidak jelas mengapa Berlin dan ibu kota lainnya belum khawatir dengan pendekatan Washington yang tidak proporsional terhadap penggunaan senjata nuklir, yang memungkinkannya menggunakannya dalam kasus keadaan luar biasa, “kata Zakharova.

“Dengan menekankan hak untuk melakukan serangan nuklir preventif, termasuk dengan menggunakan hulu ledak tenaga rendah, Amerika Serikat menciptakan prasyarat berbahaya untuk munculnya perang rudal dan nuklir bahkan selama konflik dengan tingkat intensitas rendah,” katanya kepada wartawan.

Pekan lalu, Putin dalam pidato tahunannya ke parlemen bikameral negara tersebut mengumumkan pengembangan persenjataan nuklir baru, termasuk kapal selam tanpa awak dengan kemampuan serangan nuklir, rudal jelajah nuklir, dan rudal hipersonik.

Presiden Rusia menekankan bahwa upaya Rusia untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya dilakukan dalam kerangka kesepakatan internasional yang ada.  Menurut Putin, Rusia menciptakan sistem senjata canggih sebagai tanggapan atas penerapan sistem pertahanan rudal Amerika, dan senjata ini tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain.