Beijing tidak senang dengan kunjungan kapal induk Amerika ke pelabuhan Vietnam yang menjadi peristiwa pertama sejak Perang Vietnam. China mengatakan, Amerika hanya membuang-buang uang dengan mengirim kapal perang di wilayah tersebut.
Surat kabar Partai Komunis China Global Times menulis pada Rabu 7 Maret 2018 bahwa kunjungan USS Carl Vinson tidak mungkin mengubah keseimbangan kekuatan di Laut Cina Selatan.
“Kewaspadaan dan ketidakbahagiaan China tak terelakkan, tapi kami tidak berpikir bahwa perjalanan USS Carl Vinson ke Vietnam dapat menimbulkan masalah di Laut Cina Selatan,” tulis koran yang terkenal dengan pandangan nasionalis garis kerasnya mengatakan dalam sebuah editorial.
Kunjungan tersebut “tidak akan menghasilkan alat khusus untuk menekan China,” sementara Amerika Serikat mengirim kapal perang ke Laut China Selatan “hanya membuang-buang uang,” kata surat kabar tersebut.
Komentar China datang setelah Angkatan Laut Amerika juga mengumumkan bahwa pihaknya berhasil mendaratkan pesawat tempur F-35B pada sebuah kapal penyerang amfibi di lokasi yang tidak diketahui di Pasifik. Sebuah peristiwa yang disebut Angkatan Laut Amerika sebagai era baru kemampuan laut mereka.
Navy Times mengutip siaran pers Angkatan Laut Amerika melaporkan F-35B milik 31st Marine Expeditionary Unit yang berbasis di Okinawa, Jepang, dan akan memberikan dukungan untuk operasi ekspedisi Marinir dan membantu memperkuat aliansi di wilayah tersebut.
Vietnam dan China memiliki klaim tumpang tindih yang luas terhadap pulau dan sumber daya di laut, dan pejabat Amerika mengatakan bahwa berlabuhnya kapal induk ke negara tersebut merupakan tanda komitmen Washington terhadap kawasan dan hubungan kedua negara.
Didampingi oleh kapal penjelajah dan kapal perusak, kapal tersebut datang ke Vietnam saat China menyelesaikan pembangunan pangkalan udara, stasiun radar dan infrastruktur lainnya yang dapat menjadi kunci dalam sebuah konflik militer di kepulauan Paracel dan tujuh pulau buatan di wilayah Spratly yang juga diklaim oleh Vietnam.