More

    Selama 3 Bulan, Amerika Hanya Memiliki Satu Pesawat Kiamat E-4B Nightwatch

    on

    |

    views

    and

    comments

    Sebuah rincian baru telah muncul tentang kerusakan Pangkalan Angkatan Udara Offden di Nebraska akibat dihantam badai pada tahun 2017. Akibat angin kencang tersebut tiga dari empat pesawat komando udara E-4B Nightwatch Angkatan Udara Amerika rusak. Selama kurang lebih tiga bulan, USAF hanya menerbangkan satu armada yang dikenal sebagai pesawat kiamat tersebut.

    Pada 16 Juni 2017, tornado EF-1 – yang didefinisikan sebagai topan dengan kecepatan angin antara 86 dan 110 mil per jam dan mampu membalik mobil dan memecahkan jendela – mendarat di Offut, menyebabkan kerusakan hampir mencapai US$ 20 juta.

    Menurut the Omaha World-Herald, dari jumlah itu US$ 8 juta dibutuhkan untuk memperbaiki dua E-4B, yang juga dikenal sebagai National Airborne Operations Centres (NAOC), yang berada di pangkalan tersebut.

    Angkatan Udara Amerika memiliki empat pesawat E-4B dan. Satu pesawat yang lain sedang diperbaiki oleh Boeing di depotnya di San Antonio, Texas hingga akhirnya hanya satu yang bisa bertugas aktif saat itu.

    “Itu adalah situasi yang paling buruk,” Kolonel Dave Norton, Komandan 55th Wing Mission Support Group mengatakan kepada World-Herald dan dikutip The Drive, Senin 5 Maret 2018. “Yang luar biasa adalah tidak ada yang terluka.”

    Wing ke 55 Angkatan Udara adalah unit utama layanan di pangkalan tersebut, yang juga merupakan rumah bagi Komando Strategis Amerika, yang bertanggung jawab atas gudang senjata nuklir Amerika.

    Di dalam wing ini ada skuadron yang menerbangkan E-4B, serta pesawat mata-mata RC-135, pesawat pengintai OC-135 Open Skies, dan platform pengintaian nuklir WC-135 Constant Phoenix.

    Misi utama Nightwatch adalah membawa Komando Pimpinan Nasional dan memungkinkan mereka melakukan serangan nuklir atau operasi militer besar lainnya sebagai tanggapan atas sebuah krisis. Mereka juga tersedia untuk membantu Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) selama bencana alam besar, untuk mengangkut Menteri Pertahanan dan staf mereka selama perjalanan ke luar negeri, dan untuk membayangi VC-25A Air Force One yang membawa Presiden Amerika Serikat selama kunjungan ke luar negeri. Dalam setiap kasus, pesawat harus on call untuk memberikan perintah penting dan kontrol dan fungsi relay komunikasi.

    Selain merusak dua EB-4 badai juga mengakibatkan delapan RC-135 rusa. Tetapi tidak separah dua pesawat NAOC.

    Sebelum badai menerjang, personil Wing ke-55 telah memindahkan pesawat ke hanggar. Meskipun tempat penampungan tidak cukup besar untuk sepenuhnya menutupi pesawat E-4B besar, yang aslinya adalah Boeing 747-200 tersebut, tetapi setidaknya akan melindungi kokpit, sayap, mesin, dan berbagai benda elektronik dan antena yang tersusun di sepanjang pesawat pesawat .

    Meski menjadi rumah banyak pesawat Pangkalan Offutt tidak memiliki hangar yang cukup besar untuk sepenuhnya melindungi mereka dari badai seperti ini. Padahal pangkalan terletak pada wilayah yang dikenal sebagai “Tornado Alley” dan secara rutin menjalankan Tornado National Disaster Rehearsal Exercises (NDRE)

    Untuk melindungi sepenuhnya E-4,  mereka harus mengevakuasi ke basis lain, prosedur yang memerlukan waktu dan tidak selalu praktis.

    Ketika tornado melanda pada bulan Juni 2017, angin menerjang ekor pesawat yang ada di luar hangar dan mendorong pesawat dengan bobot lebih dari 350.000 pon tersebut dengan mudah hingga menghantam benda lain di dalam hanggar.

    “Situasinya sangat bising,” kata Master Sergeant Ken Parker, anggota Skuadron Pemeliharaan Pesawat 595 yang merupakan pengawas yang bertugas untuk fasilitas pada saat itu, mengatakan kepada the World-Herald. “Sangat memekakkan telinga.”

    Lebih parah lagi salah satu pesawat menumpahkan bahan bakar dari tangki sayap, menciptakan situasi berbahaya.

    Meskipun Angkatan Udara akhirnya bisa secara cepat membuat pesawat terbang lagi, insiden tersebut semakin menunjukkan tingginya tingkat kesulitan mempertahankan armada E-4B yang kecil dan menua. Boeing memperkenalkan 747-200 pada 1970-an.

    Pada saat yang sama, maskapai penerbangan telah mendivestasi jumba jet sebelumnya karena biaya operasi dan permintaan pemeliharaan terus meningkat selama bertahun-tahun dan banyak yang telah mempensiun pesawat jenis terbang 747.

    Angkatan Udara juga menghadapi kemungkinan perlu mengganti empat pesawat C-32A Air Force Two yang berbasis pada Boeing 757. Pesawat-pesawat ini, yang meski jauh lebih tidak mampu daripada VC-25A Air Force One, masih memiliki kemampuan komando dan kontrol yang signifikan dan merupakan komponen lain dalam protokol kontinuitas pemerintah Amerika.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this