Lockheed Martin mengakui sekitar setengah dari F-35 yang mereka produksi mengalami cacat produksi, terutama terkait sifat siluman jet tempur. Hal ini dikaitkan dengan tingkat produksi yang semakin cepat dan tinggi.
Sebelumnya, Vice Adm Mat Winter, kepala Kantor Program Bersama F-35 mengeluhkan banyaknya jet tempur F-35 yang tidak lolos kualifikasi. Kesalahan yang dibuat oleh tenaga kerja Lockheed termasuk mengebor lubang terlalu besar atau memasang bagian yang berengsel dengan tidak sempurna.
Meski kesalahan tersebut kecil, pengerjaan ulang harus dilakukan untuk membawa pesawat sesuai kualitas yang dipersyaratkan. Hal ini tentu saja menjadikan jumlah waktu dan uang yang dibutuhkan juga meningkat.
Wakil Presiden Program F-35 Lockheed Jeff Babione mengakui bahwa kemampuan observasi rendah (LO) atau karakter siluman merupakan tantangan bagi perusahaan. Sebagian, itu karena mereka begitu unik dan produksi telah meningkat dengan cepat.
“Itu adalah sesuatu yang tidak dimiliki sistem senjata lain sejak F-22, dan F-22 tidak pernah melakukannya dengan kecepatan yang kita coba lakukan, “katanya.
Untuk mengurangi signature (deteksi radar) F-35, panel yang membentuk badan pesawat harus benar-benar selaras. Penyimpangan kecil saja baik dalam proses membangun, memasang ataupun menggabungkan dengan panellain dapat membuatnya sangat sulit untuk memenuhi standar, bahkan untuk mekanik berpengalaman.”Ini bukan masalah kualitas manusia,” kata Babione.
Namun, dia mengakui beberapa kesalahan manusia memang tetap ada. “Di sisi lain, kami secara tidak sengaja menggores sistem pelapisan, dan kami harus mengecat ulangnya. Atau saat mekanik menyemprot pesawat terbang [dengan lapisan LO], tidak semuanya disemprot robot. Ada beberapa overspray, dan mereka harus dibersihkan, “katanya Senin 5 Maret 2018.
Babione menyebut penurunan jumlah cacat manufaktur pada F-35 sebagai prioritas utama mereka. Babione mengatakan perusahaan mengambil pendekatan dua cabang untuk mengurangi cacat.
“Kualitas dimulai pada pemasok paling rendah dan apa yang kita lakukan adalah memastikan kualitas yang datang ke rantai pasokan sebaik yang bisa didapat,” katanya.
Selain itu Lockheed juga mengambil langkah untuk memudahkan pekerja membangun pesawat terbang, baik melalui peningkatan latihan atau perbaikan praktik.