Tak Penting Rudal Rusia Terbang dari Mana
Teknologi modern memungkinkan untuk secara signifikan meningkatkan jangkauan terbang maksimum rudal nuklir antar benua. Sebagai contoh, sebagian ICBM berbahan bakar cair RS-28 “Sarmat”, yang sekarang sedang diuji dan akan masuk ke layanan di 2018. Rudal ini dirancang untuk menggantikan R-36M2 “Voevoda”.
Roket baru tidak akan terbang dalam orbit melingkar seperti biasa, tapi pada lintasan suborbital.
Tidak peduli diluncurkan dari mana, Sarmat akan mampu mencapai titik mana saja di bumi ini.
Cukup Satu Rudal Voevoda untuk Hancurkan Seluruh AS
Sistem rudal R-36M2 “Voevoda” mampu membawa 10 hulu ledak individu, masing-masing dengan kapasitas hingga 750 kiloton Tapi yang jauh lebih menarik adalah jari-jari hulu ledak adalah 3000 kilometer.
Artinya, dengan asumsi bahwa setiap hulu ledak mencapai target, hampir seluruh wilayah Amerika Serikat akan terkena. Dan ini hanya dibutuhkan satu rudal. Ada total 46 kompleks seperti ini sekarang dalam pelayanan.
Kurang dari 1% Nuklir Bisa Hancurkan Dunia
Jika Amerika dan Rusia menembakkan masing-masing 50 senjata nuklir saja ketika terjadi mereka berperang maka para ahli memperkirakan hal itu akan menimbulkan efek iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bahkan lebih buruk dibandingkan zaman es kecil.
Doktrin Militer Rusia Membolehkan Serangan Nuklir Awal
Menurut dokumen , Rusia berhak untuk menggunakan senjata nuklir tidak hanya dalam menanggapi serangan lawan. Mereka akan menggunakan senjata strategis jika terjadi ancaman bagi Rusia atau sekutu-sekutunya dari jenis-jenis senjata pemusnah massal.
Senjata nuklir juga bisa digunakan dalam kasus agresi terhadap Rusia dengan senjata konvensional serta jika ada ancaman terhadap eksistensi negara.