Rusia beberapa waktu lalu mengatakan telah menyelesaikan penempatan permanen sistem rudal Iskander-M di Wilayah Kaliningrad. Sebelumnya Moskow telah menempatkan senjata mematikan tersebut di wilayah ini bersama sejumlah senjata lain seperti S-400 dan sistem rudal pertahanan pantai Bastion.
Penempatan sistem rudal Iskander-M di Kaliningrad akan memberi dampak besar pada keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Rusia menempatkan senjata ini untuk menanggapi penumpukan pasukan NATO di sekitar perbatasannya termasuk sebuah Divisi Lapis Baja Amerika di Polandia.
Iskander-M adalah sistem taktis penyebaran cepat yang dirancang untuk menghilangkan target pada jarak hingga 500 kilometer. Senjata ini dimaksudkan untuk menmebka target skala kecil seperti sistem rudal, peluncur roket, artileri jarak jauh, lapangan udara dan pos komando.
Rusia mengerahkan sistem rudal balistik Iskander-M ke Kaliningrad pada Oktober 2016 lalu untuk menanggapi keputusan NATO mengirim empat kelompok pertempuran multinasional dan perangkat keras militer tambahan ke Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia.
Kaliningrad yang berada di wilayah barat Rusia, terjepit antara Polandia dan Lithuania, baik Uni Eropa dan anggota NATO.
“Penempatan di Kaliningrad sangat mengkhawatirkan,” kata Steven Pifer, mantan duta besar Amerika untuk Ukraina. “Jika Anda memiliki berbagai rudal sana Anda tidak hanya mencakup semua wilayah Baltik tapi mungkin sekitar dua pertiga dari Polandia.”
Diperkirakan bahwa rudal ini akan memungkinkan Rusia untuk mencapai target hingga Jerman dan Swedia.
Sistem rudaI mobile Iskander-M memiliki kemampuan nuklir. Sistem rudal balistik jarak pendek ini mampu menyerang target pada jarak 300 mil. Jarak ini sesuai batas yang ditetapkan dalam perjanjian nukir antara Amerika dan Uni Soviet yang ditandatangani pada 1987. Iskander dikenal sangat mobile dan sulit untuk dideteksi serta memiliki akurasi tinggi.