Pemerintah Trump mengatakan kepada Kongres Kamis 1 Maret 2018 bahwa pihaknya berencana untuk menjual 210 rudal anti-tank Javelin Ukraina untuk membantunya mempertahankan wilayahnya dari Rusia.
Langkah dipastikan akan memperdalam keterlibatan Amerika dalam konflik militer di Ukraina dan hampir pasti akan semakin memperburuk hubungan dengan Moskow.
Pernyataan ini juga dikeluarkan dalam hari yang sama saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya telah mengembangkan senjata nuklir baru yang dia klaim tidak dapat dicegat oleh musuh.
Penjualan senilai US$ 47 miliar mencakup 210 rudal Javelin buatan Amerika Serikat bersama dengan 37 unit peluncur.
Amerika Serikat juga telah mulai melatih pasukan Ukraina untuk menggunakan senjata tbagaimana menggunakan senjata tersebut. Rudal tersebut akan diambil dari persediaan yang dimiliki oleh Amerika, mungkin yang sudah ditempatkan di Eropa guna mempercepat proses pengiriman mereka ke militer Ukraina.
Ukraina telah lama berusaha untuk meningkatkan pertahanannya untuk melawan separatis dukungan Rusia yang dipersenjatai dengan tank-tank. Perang saudara yang pecah sejak 2014 tersebut diperkirakan telah menwaskan 10.000 orang.
Sebelumnya, Amerika hanya memberikan peralatan pendukung dan pelatihan kepada Ukraina, dan mengizinkan perusahaan swasta menjual beberapa senjata ringan seperti senapan.
Gedung Putih awalnya menyetujui rencana untuk menjual rudal tersebut ke Ukraina pada bulan Desember, namun tidak ada senjata yang dikirim karena pemerintah belum menyelesaikan proses formal.
Setelah pemberitahuan tertulis pemerintah kepada Kongres pada Kamis, anggota parlemen sekarang memiliki waktu 30 hari untuk memblokir penjualan jika mereka tidak setuju.
Namun, partai Republik dan Demokrat secara telah memberi lampu hijau, sehingga penjualan tersebut diperkirakan akan berlanjut tanpa adanya rintangan yang signifikan.
Beberapa pejabat kongres sebagaimana dikutip Fox News mengatakan senjata tersebut kemungkinan akan dikirim ke Ukraina sekitar pertengahan April.
Langkah ini kemungkinan akan menjadi titik lain yang mengganggu hubungan antara Washington dan Moskow. Ukraina menuduh Rusia mengirim tank, dan Amerika mengatakan Moskow sedang mempersenjatai, melatih dan berperang bersama separatis.
Meskipun rudal anti-tank portabel yang dijual ke Ukraina dapat membunuh, pendukung penjualan ini menilai senjata tersebut dianggap “defensif” karena Ukraina akan menggunakannya untuk mempertahankan wilayah mereka dari serangan pemberontak dan juga Rusia.