Site icon

Jerman Punya 128 Jet Tempur Typhoon, Tapi Cuma 39 Yang Siap Perang

Sebuah temuan terbaru semakin menunjukkan situasi memprihatinkan yang dialami angkatan bersenjata Jerman.

Sebuah laporan dari Kementerian Pertahanan negara tersebut mengungkapkan banyak dari alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di Bundeswehr Jerman tidak sesuai untuk latihan atau penempatan latihan,

Menurut Laporan tentang Kesiapan Operasional Sistem Senjata Utama Bundeswehr 2017 yang akan dipresentasikan ke parlemen pada Rabu 28 Februari 2018 terungkap dari 128 jet tempur Eurofighter yang mereka miliki hanya 39 dalam status siap beraksi.

Sementara kurang dari setengah dari 224 main battle tank (MBT) Leopard 2 siap untuk digunakan. Kondisi memprihatinkan juga dialami Angkatan Laut di mana dari 13 kapal perang yang mereka miliki hanya lima yang layak melaut.

Deutsche Welle melaporkan Kementerian Pertahanan menyebut tingginya tingkat pelatihan yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir telah menjadikan kondisi senjata Jerman menurun dratis.

Latihan dan penyebaran sejak pecahnya konflik bersenjata di Ukraina timur pada tahun 2014 telah semakin tinggi yang menurut Kementerian Pertahanan bertanggung jawab atas banyak keausan peralatan.

Namun ada sisi baik dari laporan tersebut yang menunjukkan perbaikan dalam status kesiapan tempur dari sebagian besar sistem persenjataan, dengan sekitar 550 senjata tersedia untuk penempatan pada 2017 dibandingkan tahun 2014.

Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa kesiapan untuk senjata yang digunakan dalam misi luar negeri yang aktif juga lebih tinggi daripada rata-rata dan Jerman sekarang siap untuk memenuhi kewajibannya terhadap aliansi NATO, termasuk bergabung dalam Very High Readiness Joint Task Force (VJTF)  sebuah pasukan yang sangat mobile terdiri dari 5.000 tentara yang siap untuk bertempur sewaktu-waktu.

Menteri Pertahanan von der Leyen membela kemajuan Bundeswehr dalam sebuah wawancara media pada hari Selasa.

“Kami tidak dapat mengganti tahun-tahun pengurangan dan pemotongan lebih dari 25 tahun,” katanya kepada surat kabar Bavaria Passauer Neue Presse.

Mengaku bahwa program modernisasi militer dengan anggaran US$200 miliar merupakan jalan yang panjang dan sulit dan Menteri Pertahanan menegaskan bahwa pemerintah akan tetap bertahan dalam program ini.

Untuk memenuhi kewajiban sebagai anggota NATO, Jerman perlu terus meningkatkan pengeluaran militer dari tahun ke tahun sampai tahun 2030.  Negara tersebut saat ini menghabiskan kurang dari 1,2 persen PDB saat  untuk pertahanan, yang  jauh di bawah komitmen 2 persen yang dibuat oleh anggota NATO pada tahun 2014

Exit mobile version