
Prinsip Teknologi Stealth
Anda melihat kupu-kupu terbang 10 meter dari Anda, Anda tidak akan kesulitan melihat atau melacak gerakannya menggunakan mata Anda.
Sekarang jika ada lalat pada jarak itu, tidak mungkin secara visual mendeteksinya karena mata manusia tidak dapat menangkap benda kecil sebaik ketika dia melihat barang besar. Ini rumus paling sederhana kan?
Sekarang jika lalat ada 1 m dari Anda, Anda dapat mendeteksi secara visual tetapi Anda masih akan memiliki kesulitan melacak dan mendapatkan kunci visual pada lalat itu karena sangat kecil.
Membunuh lalat itu akan sangat sulit karena ukurannya yang kecil. Jadi kita menggunakan telinga kita untuk mendeteksi suara mendengung yang dibuat oleh lalat untuk menentukan perkiraan lokasi dan kemudian visual isyarat di dalamnya.
Tapi kemungkinan lalat akan menghilang pada saat kita mendeteksi lokasi yang tepat. Nah begitulah teknologi siluman bekerja.
Mari masukkan teori sederhana itu ke teknologi pesawat. Kupu-kupu pada jarak 10 m dapat dibandingkan dengan pesawat konvensional yang muncul sebagai titik besar pada layar radar. Sementara lalat adalah pesawat siluman yang sulit dideteksi apalagi ditargetkan untuk dibunuh.
Pada saat beberapa radar, sensor IR, sensor optik digabungkan untuk mendapatkan kunci pada target, pesawat siluman telah akan menyelesaikan misinya dan telah terbang pulang.
Dari hal ini ini kita bisa belajar bahwa teknologi siluman bukan berarti membuat sebuah pesawat tak terlihat untuk radar tetapi sebatas melakuakn penundaan deteksi pesawat musuh akhirnya terlambat untuk bereaksi.
Jadi sebenarnya istilah yang paling tepat untuk pesawat siluman adalah pesawat ‘low-observable’ atau sulit diamati.
Teknologi siluman bekerja pada prinsip menghilangkan refleksi radar. Hal ini dapat dilakukan dengan baik dengan:
- Absorbing radio waves (RAM coatings) atau menyerap gelombang radar
- Deflecting radio waves (Shaping of the surfaces) atau membelokkan gelombang radar

Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi bervariasi. Metode pembelokan dan penyerapan gelombang EM saling melengkapi dalam rangka menciptakan pesawat / kapal siluman.
Penting untuk dicatat bahwa metode ini mengurangi RCS objek sedemikian rupa hingga tidak tampil di kebanyakan layar radar. Mereka bukannya tidak terlihat, tapi sangat sulit untuk dideteksi dan umumnya terdeteksi pada jarak 10-20 km dengan radar ultra-modern.
Bayangkan saja untuk pesawat konvensional mereka bisa terdeteksi pada jarak 150-300 km. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan unsur kejutan yang sangat menentukan dalam konflik.
Jarak 20 km bagi sebuah pesawat tempur adalah sangat pendek dan singkat. Tidak ada yang akan siap secepat itu untuk melakukan penanggulangan.