Presiden Afghanistan menawarkan pengakuan sebagai kelompok politik sah kepada Taliban, sebagai bagian dari proses politik yang diharapkan berakhir dengan perundingan damai untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung selama 16 tahun.
Ghani juga menawarkan gencatan senjata, pembebasan sejumlah tahanan, pemilihan umum baru yang melibatkan Taliban, dan peninjauan ulang konstitusi.
“Kami menawarkan hal ini tanpa syarat demi mencapai kesepakatan perdamaian,” kata Ghani saat membuka konferensi internasional Kabul Process untuk perdamaian Afghanistan yang dihadiri oleh perwakilan 25 negara Rabu 28 Februari 2018.
“Taliban diharapkan bisa memberikan sumbangan untuk proses perdamaian ini, dengan tujuan menarik mereka pada perundingan damai,” kata dia.
Komentar Ghani tersebut merupakan cerminan perubahan sikap yang signifikan. Dia sebelumnya menyebut Taliban sebagai “teroris” dan “pemberontak”.
Kelompok Taliban, yang mengangkat senjata untuk memulihkan kekuasaan Islam yang pada 2001 lalu digulingkan oleh Amerika Serikat, sudah bersedia untuk berunding dengan Washington. Namun hingga kini mereka masih menolak berunding langsung dengan Kabul.
Taliban masih belum mengindikasikan akan mengubah sikap mereka, meski tekanan internasional semakin besar.
Ghani sendiri mengatakan bahwa momentum menuju perdamaian semakin membesar dari negara-negara tetangga yang membutuhkan kestabilan politik di Afghanistan, terutama setelah pembangunan pipa gas dari Turkmenistan.
“Taliban sudah menunjukkan kesadaran akan perubahan kontekstual dan mulai terlibat dalam perdebatan mengenai dampak tindakan kekerasan mereka di masa depan,” kata dia.
Ghani mengatakan bahwa kerangka bagi negosiasi perdamaian harus diciptakan dengan mengakui Taliban sebagai kelompok sah dengan kantor politik sendiri.
Sejumlah petinggi Taliban mengakui bahwa mereka mendapat tekanan dari sejumlah negara, yang selama ini mendukung mereka, untuk menerima tawaran perundingan damai.
Ghani mengatakan bahwa proses perdamaian ini akan dilengkapi dengan dukungan diplomatik seperti tekanan masyarakat internasional terhadap Pakistan, yang sering dituding Kabul telah membantu Taliban.
Tuduhan itu dibantah oleh Islamabad yang menunjuk pada korban tewas akibat aksi Taliban di Pakistan yang telah mencapai ribuan orang.
Sebagai balasan atas tawaran Ghani, Taliban harus mengakui pemerintahan sah Afghanistan dan menghormati hukum yang berlaku, kata Ghani.
Sebagai tambahan, para tahanan Taliban akan dilepaskan dan nama mereka dihapus dari daftar hitam internasional. Di sisi lain, keamanan anggota Taliban juga dijamin bagi mereka yang sepakat untuk bergabung dalam proses rekonsiliasi. Para mantan petempur Taliban akan kembali diintegrasikan dan disediakan lapangan kerja.