Angkatan Udara Amerika Serikat akan membangun bom baru yang dikenal sebagai Bomb Live Unit (BLU)-136/B. Senjata yang memiliki daya rusak sangat luas ini akan digunakan untuk menggantikan bom cluster lama mereka yang dikenal sebagai Cluster Bomb Unit-97 (CBU-97).
CBU-97 menjadi salah satu senjata paling menghancurkan dan tanpa pandang bulu. Dia mampu menghancurkan kolom tank lapis baja di area yang luas. Buruknya, ratusn bom kecil yang dilepaskan seringkali tidak meledak semuanya dan memunculkan risiko bahkan setelah perang beraakhir lama.
Awalnya dikembangkan sebagai Cluster Bomb Unit -97 (CBU-97) yang terarah dan cukup akurat ketika dilepaskan dari ketinggian, dan telah diubah serta ditingkatkan menjadi CBU-105 dengan penambahan bimbingan GPS dan ekor sirip, yang membuatnya menjadi sebuah Precision Guided Munition (PGM) yang sangat akurat.
Ini adalah senjata sangat unik dan serbaguna yang digunakan tidak hanya terbatas untuk menghancurkan armor musuh, tetapi sejumlah target lain juga. Situs rudal permukaan ke udara (SAM) adalah ancaman yang sangat besar kepada pesawat dalam suatu konflik. Untuk menetralisir rantai situs SAM yang mencakup puluhan peluncur, radar dan kendaraan pendukung dibutuhkan lebih dari 100 peluru kendali yang diluncurkan oleh 30-40 pesawat.
Tetapi dua jet tempur F-15E atau bomber tunggal dapat menjatuhkan bom cluster dipandu ini dari tempat yang tinggi dan menghancurkan target secara efektif. Sebuah bom cluster jenis ini dapat rusak SAM peluncur dan radar dengan tingkat akurasi yang dan efektivitas tinggi.
Sejumlah besar CBU-105 dapat menghentikan divisi lapis baja musuh di jalurnya dan menonaktifkan setiap kendaraan di dalamnya. Bagaimana prinsip dan metode operasi senjata ini dijelaskan di bawah ini.