Inggris mempertimbangkan untuk bergabung dengan serangan militer Amerika melawan pemerintah Suriah jika terbukti senjata kimia digunakan untuk melawan warga sipil.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan Inggris dan negara-negara Barat lainnya tidak mau mentoleransi jika terjadi serangan kimia dan menyuarakan dukungan untuk serangan terbatas jika ada “bukti yang tak terbantahkan” mengenai keterlibatan pemerintah Suriah.
“Jika kita tahu bahwa ini telah terjadi, dan kita dapat menunjukkannya, dan jika ada usulan tindakan di mana Inggris bisa berguna, maka saya pikir kita harus mempertimbangkannya secara serius,” kata Johnson kepada Radio BBC Selasa 27 Februari 2018 dan dikutip Reuters.
Selama sepekan terakhir, tentara Suriah dan sekutu-sekutunya telah memasuki daerah kantong pemberontak Ghouta dekat Damaskus. Serangan ini menjadi yang paling besar dalam tujuh tahun perang yang berkecamuk di negara tersebut.
Inggris adalah bagian dari koalisi pimpinan Amerika yang terlibat dalam serangan udara untuk melawan ISIS, namun pemerintah tidak mendapat persetujuan parlemen mengenai penggunaan kekuatan terhadap pemerintah Suriah pada tahun 2013.
Johnson mengatakan bahwa dia mendukung keputusan Amerika untuk menembakkan rudal jelajah pada target pemerintah Suriah tahun lalu setelah hampir 100 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan gas ke kota Khan Sheikhoun yang dikuasai oposisi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan yang menggunakan gas sarin.
“Apa yang perlu kita tanyakan pada diri kita sebagai sebuah negara adalah dapatkah kita membiarkan penggunaan senjata kimia, penggunaan senjata ilegal dan membiarkan hal itu tidak dihukum,” kata Johnson.
Namun, dia memperingatkan bahwa memang ada sedikit nafsu internasional untuk tindakan militer yang berkelanjutan terhadap rezim Suriah.
“Orang-orang yang mendengarkan kami dan program ini di Ghouta timur tidak bisa mendapatkan gagasan bahwa Barat akan melakukan intervensi untuk mengubah peluang secara dramatis sesuai keinginan mereka,” katanya.
Pemerintah Suriah telah berulang kali menolak tuduhan menggunakan senjata kimia dan mengatakan bahwa pihaknya hanya menargetkan pemberontak bersenjata dan militan.