Jepang dilaporkan ingin mengerahkan rudal anti-kapal untuk melawan Angkatan Laut China yang semakin agresif.
Surat kabar Asahi Jepang melaporkan unit baru tersebut dapat dikirim ke Pulau Miyako yang terletak sekitar 180 mil dari pulau utama Okinawa.
Menurut media tersebut, Kementerian Pertahanan Jepang, serta Dewan Keamanan Nasional akan memutuskan masalah ini sampai akhir tahun. Jika rencananya diadopsi militer Jepang akan mengerahkan rudal anti kapal dengan jarak tempuh 200 kilometer di Okinawa.
Sementara Kantor Berita Kyodo mengutip sumber pemerintah mengatakan Tokyo juga bisa menginstal rudal yang mampu mencapai target di kisaran sekitar 100 kilometer (62 mil).
Jepang semakin khawatir atas meningkatnya aktivitas China di Laut China Timur, terutama di dekat Pulau Miyako dan Kepulauan Senkaku yang disengketakan, yang di China disebut sebagai Kepulauan Diaoyu.
Awal tahun ini, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Shinsuke Sugiyama mengajukan sebuah protes resmi pada Kementerian Luar Negeri China setelah kapal perang dan kapal selam China memasuki perairan dekat pulau-pulau yang disengketakan.
Pulau-pulau tak berpenghuni secara historis merupakan bagian dari China sebelum dicaplok oleh Jepang setelah kemenangan mereka selama Perang Sino-Jepang Pertama di tahun 1895.
Setelah Perang Dunia II, pulau-pulau tersebut ditempati oleh Amerika Serikat dan kembali ke Jepang pada tahun 1972.Namun pada saat itu potensi minyak dan gas alam telah diidentifikasi di daerah sekitarnya.
Sejak saat itu, China telah menolak aktivitas Jepang, termasuk menasionalisasi beberapa pulau pada tahun 2012 dan membangun mercusuar pada tahun 2014.
Menurut Penjaga Pantai Jepang, China terus mengirimkan kapal perangnya melalui perairan yang disengketakan mencapai 114 pada 2017.