Site icon

Sayap F-15 Qatar akan Beda

Jet tempur F-15 yang dibeli Qatar akan memiliki sayap yang berbeda dibandingkan Eagle yang lain. F-15 Advanced Eagle yang dibeli Qatar akan menjadi jet tempur pertama yang menggunakan sayap dengan penguatan structural khusus. Sayap ini sebenarnya ditawarkan Boeing untuk memperpanjang umur dari F-15C Angkatan Udara Amerika Serikat.

Qatar memberi Boeing kontrak senilai US$ 6,2 miliar untuk 36 jet tempur F-15QA (Qatari Advanced) pada akhir Desember yang memperluas jalur produksi jet tempur yang berbasis-St. Louis tersebut sampai akhir 2022.

Steve Parker, wakil presiden proyek F-15 Boeing mengatakan F-15QA memperkenalkan sejumlah fitur baru termasuk sistem kokpit canggih dengan tampilan format besar.

Dalam sebuah wawancara dengan FlightGlobal 22 Februari, Parker juga mengkonfirmasi F-15QA juga akan menggunakan sayap yang didesain ulang dengan memperkuat struktur internal tanpa mengubah aerodinamika.

Desain ulang ini dimungkinkan dengan menggunakan teknik manufaktur baru yang dikembangkan di Boeing dalam beberapa tahun terakhir.

Saat F-15QA dibangun, Boeing melihat peluang untuk mengganti sayap pada F-15C yang ada, jika USAF memutuskan untuk mempertahankan pesawat tempur bermesin ganda tersebut lebih dari dua dekade lagi.

Selama dua tahun terakhir, USAF telah membahas pilihan untuk menjaga armada F-15C sampai pertengahan tahun 2030an. Parker mengatakan pesawat tersebut membutuhkan upgrade besar dengan biaya US$ 1 juta per pesawat.

Beberapa pejabat Angkatan Udara juga sedang mendiskusikan pilihan untuk menjaga layanan F-15C lebih lama lagi, yang memerlukan penggantian sayap.

Pelanggan lainnya, termasuk Angkatan Udara Bela Diri Jepang, juga dapat mempertimbangkan peningkatan struktural untuk menjaga agar F-15 mereka bisa beroperasi melebihi tanggal pensiun yang direncanakan.

Boeing memamerkan upgrade lain yang mungkin dilakukan untuk armada F-15 yang berusia 45 tahun tersebut. Upgrade termasuk sebuah konsep untuk “conformal technology pod”  yang akan menggantikan tangki bahan bakar konformal dengan pod yang bisa membawa sensor canggih, seperti radar synthetic aperture.

Boeing juga menawarkan kemampuan pesawat membawa hingga 22 rudal udara ke udara.  Selain juga dengan komputer misi baru, radar electronic-scan, electronic warfare suite baru, kontrol penerbangan fly-by-wire, dan activated weapon stations baru serta mesin GE Aviation F110-GE-129 yang lebih tangguh.

Pesanan dari Qatar terbuka untuk meningkat karena Kongres Amerika menyetujui penjualan hingga 72 unit. Boeing juga menyampaikan briefing yang dikemukakan tentang F-15 kepada angkatan udara Jerman, sebagai salah satu dari beberapa kandidat untuk mengganti armada Panavia Tornados Jerman, kata Parker.

 

Exit mobile version