Amerika Serikat memperingatkan sejumlah negara tentang konsekuensi memperluas kerja sama militer dengan Rusia. Peringatan ini dikeluarkan setelah muncul kabar Irak telah melakukan kesepakatan untuk membeli persenjataan canggih dari Rusia, terutama sistem pertahanan rudal S-400.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Neuert mengatakan bahwa Washington telah menghubungi banyak negara, termasuk Irak, untuk menjelaskan pentingnya e Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), dan kemungkinan konsekuensi yang akan timbul setelah perjanjian pertahanan dengan Moskow.
Pada tanggal 2 Agustus 2017, Presiden Amerika Donald Trump menandatangani undang-undang CAATSA yang memberlakukan sanksi terhadap Iran, Korea Utara, dan Rusia.
Undang-undang yang diterbitkan pada 30 Januari 2018 tersebut memuat daftar politisi dan pejabat Rusia yang diberi sanksi. Ditandatangani oleh Presiden Donald Trump, pemerintah dapat memberikan sanksi dan memotong semua penjualan senjata Amerika ke negara manapun yang melakukan bisnis dengan perusahaan Rusia yang dilarang.
Neuert mengatakan bahwa dia tidak tahu apakah Irak dan Rusia telah menyelesaikan kesepakatan mengenai sistem rudal S-400.
Ucapan tersebut baru muncul beberapa hari setelah surat kabar al-Watan Arab Saudi melaporkan bahwa Baghdad berencana untuk membeli sistem rudal permukaan ke udara buatan Rusia tersebut.
Ada juga laporan bahwa Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi telah menugaskan sebuah tim dari Kementerian Pertahanan Irak dan Dewan Keamanan Nasional untuk menegosiasikan pembelian sistem rudal tersebut dengan pejabat Rusia.
Awal bulan ini, Ketua Komite Pertahanan Dewan Federasi Rusia, Kolonel Jenderal Viktor Bondarev, menyebut Suriah, Irak, Sudan dan Mesir sebagai calon pembeli sistem pertahanan.
Tidak hanya Irak yang diingatkan tentang konsekuensi membeli senjata Rusia. Jika menyimak pernyataan Heather Neuert maka Washington juga mengingatkan sejumlah negara. Bisa jadi termasuk Indonesia yang juga memutuskan untuk membeli senjata dari Rusia, termasuk 11 jet tempur Su-35.