Rusia diam-diam mengirimkan jet tempur generasi kelima mereka Su-57 ke Suriah. Dua jet tempur siluman tersebut terdetksi mendarat di Pangkalan Udara Khmemeim, Suriah pada 21 Februari 2018.
Belum ada penjelasan resmi dari Rusia tentang pengiriman jet tempur tersebut. Yang pasti, Su-57 belum secara resmi garis produksi dan pesawat yang ada masih berupa prototipe.
Menurut media Suriah dan pengamat di dekat pangkalan angkatan udara Khmeimim Rusia, kedua Su-57 dikawal oleh empat Su-35 dan empat -25, serta sebuah platform komando dan kontrol A-50U.
Kedatangan Su-57 melengkapi jet-jet tempur paling canggih yang dikirim Rusia ke wilayah ini. Sebelumnya Su-34 “Fullback” dan Su-35 telah dikirim untuk masuk ke medan perang.
https://www.youtube.com/watch?v=qsGR8BLhbr8
Pesawat yang terbang perdana pada 2010 itu disebut Moskow sebagai “pembunuh F-22”, jet tempur siluman milik Amerika Serikat. Tetapi harus diakui, pengembangan pesawat yang dibangun oleh Sukhoi tersebut menemui sejumlah masalah.
Sampai saat ini pesawat masih terbang dengan mesin yang bukan seharusnya untuk jet tempur siluman tetapi mesin yang juga digunakan oleh Su-35.
Tidak jelas misi apa yang dibawa Su-57 ke Suriah, tetapi kemungkinan paling besar adalah untuk menguji jet tempur itu di medan perang sesungguhnya. Selain juga untuk ajang promosi guna mencari pembeli. Sampai saat ini belum ada pembeli resmi dari Su-57 kecuali Angkatan Udara Rusia itupun baru dalam jumlah terbatas yakni 12 unit saja.
https://twitter.com/WaelAlHussaini/status/966406708510842880
Su-35 disebut-sebut sebagai pesawat tempur super manuver dan menjadi puncak teknologi tempur non-stealth Rusia.
Menariknya, langkah ini terjadi beberapa hari setelah Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov mengatakan kepada wartawan saat berkunjung ke pabrik manufaktur Komsomolski-on-Amur – yang merakit tempur siluman – bahwa Su-57 akan “segera memulai uji tempur.”
Jika benar, penempatan tempur siluman siluman Rusia ke Suriah bisa terbukti menjadi perkembangan yang signifikan.
