Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa 20 Februari 2017 mengatakan beberapa lusin warga Rusia dan orang-orang dari negara-negara bekas Uni Soviet telah terbunuh atau terluka dalam bentrokan baru-baru ini di Suriah.
Kementerian tersebut mengatakan dari mereka yang tewas dan terluka tidak satupun merupakan anggota angkatan bersenjata Rusia. Sementara yang terluka dirawat di rumah sakit di Rusia.
Tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa sekitar 300 orang usia yang bekerja sebagai tentara bayaran di Suriah tewas dalam bentrokan dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika di Suriah
Insiden tersebut menunjukkan bahwa Moskow terlibat lebih mendalam di Suriah secara militer daripada yang dikatakan mereka selama ini. Hal itu berisiko terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Amerika Serikat di sana.
Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya mengatakan bahwa lima warga negara mereka mungkin terbunuh dalam bentrokan yang sama dan menolak laporan media tentang jumlah korban tewas yang lebih tinggi.
Namun penjelasan Selasa memberikan gambaran lebih detail. “Selama bentrokan militer baru-baru ini, di mana prajurit dari Federasi Rusia tidak berpartisipasi dengan cara apapun warga negara dari Rusia dan negara-negara CIS (Soviet) meninggal,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan. “Ada juga sekitar beberapa lusin yang terluka.”
Dikatakan bahwa orang-orang yang terluka telah dibantu untuk kembali ke Rusia di mana mereka dirawat di berbagai institusi medis. “Seperti telah dicatat, ada warga Rusia di Suriah yang telah melakukan perjalanan ke sana atas inisiatif mereka sendiri dan dengan tujuan yang berbeda,” kata kementerian tersebut. “Bukanlah tempat Kementerian Luar Negeri menilai legalitas dan legitimasi keputusan mereka.”