
Model sebelumnya, RPG-29, diperkenalkan pada tahun 1991 dan masih beroperasi dengan angkatan bersenjata Rusia. Senjata ini memecat putaran tandem 105 mm dan juga bisa menyalakan putaran bahan bakar termobaric melawan bunker dan bangunan.
RPG-29 Rusia digunakan oleh Hizbullah pada pertengahan tahun 2000an, dikirim melawan tank dan personil Israel selama Perang Lebanon 2006.
Menurut laporan Haaretz sejak saat itu, tim antitank Hizbullah menggunakan RPG-29 yang berhasil pada beberapa kesempatan untuk melewati armor tank Merkava Israel.
Dalam kasus lain, pejuang Hizbullah menggunakan RPG-29 untuk menyerang bangunan yang berisi tentara Israel dan menembus dindingnya.
“Sebagian besar pasukan Israel berhasil menahan tentara darat yang terdiri dari infantri dan lapis baja karena hasil unit antitank khusus Hizbullah yang juga menggunakan rudal antitank lainnya,” demikian menurut laporan Haaretz, yang diterbitkan pada hari-hari terakhir konflik mengutip sumber intelijen
RPG-29 dilaporkan dipasok ke Hizbullah oleh militer Suriah, yang mendapatkannya dari Rusia. Moskow membantah asal-usul itu dan mengatakan kemungkinan senjata itu diekspor dari bekas negara blok Komunis setelah jatuhnya Uni Soviet.
Pada bulan Agustus 2006, RPG-29 juga berhasil digunakan melawan tank Challenger Inggris 2 di Irak selatan.
Selama operasi di Al Amarah, sebuah roket RPG-29 mengalahkan armor reaktif yang dipasang di Challenger, menembus kabin pengemudi dan melukai sejumlah personel.
Pejabat militer Inggris dituduh menutup-nutupi pada tahun 2007, setelah diketahui bahwa mereka belum melaporkan kejadian pada bulan Agustus 2006 tersebut.
Dua tahun kemudian, saat berperang di Kota Sadr Baghdad Irak, sebuah tank M1 Abrams AS rusak oleh sebuah RPG-29.
Selama pertempuran di Irak, RPG-29 menembus armor Abrams dua kali dan Challenger sekali, menurut The National Interest. Tank Abrams lainnya di Irak tersingkir oleh rudal antitank, seperti Kornet AT-14 buatan Rusia.
Bukan itu saja tujuh dari delapan helikopter Angkatan Darat AS yang ditembak jatuh di Afghanistan antara tahun 2001 dan 2009 juga karena RPG.
RPG tetap beroperasi di seluruh dunia, mengisi persenjataan dari negara dan aktor bukan negara. Senjata dan bagiannya telah muncul di pasar senjata di Libya dalam beberapa tahun terakhir.
RPG-7, pendahulu RPG-29, akan atau kemungkinan akan digunakan oleh pasukan di Eropa Timur, Timur Tengah dan Afrika Utara, sub-Sahara Afrika, serta Asia Tengah, Selatan, dan Timur.
Pasukan reguler dan tidak beraturan di Amerika Latin juga memiliki RPG, dan senjata telah berhasil masuk ke tangan kelompok kriminal di wilayah tersebut. Kartel Jalisco New Generation dilaporkan menggunakan satu untuk menembak jatuh sebuah helikopter militer Meksiko pada awal tahun 2015.