Penjualan Rafale ke Mesir Diganjal Amerika

Penjualan Rafale ke Mesir Diganjal Amerika

Negosiasi untuk penjualan Rafale tambahan antara Prancis dan Mesir diganjar Amerika Serikat. Washington menolak untuk mengekspor komponen Amerika di rudal jelajah Scalp yang ingin dibeli Kairo sebagai bagian dari penjualan jet tempur tersebut.

Sumber-sumber militer sebagaimana dikutip La Tribune Minggu 18 Februari 2018,  negosiasi terjebak pada situasi yang sulit. Mesir dan Prancis diketahui telah sepakat untuk pembelian 12 Rafale lagi hingga menjadikan total pembelian menjadi 24 unit.

Sumber tersebut mengatakan, Prancis saat ini tidak dapat memberikan rudal jelajah Scalp yang diproduksi oleh MBDA ke Mesir karena ada komponen Amerika. Dihubungi oleh La Tribune, Dassault Aviation dan MBDA menolak berkomentar.

Rudal Scalp

Paris telah memberi lampu hijau untuk mengekspor rudal Scalp, namun Amerika Serikat memblokir penjualan tersebut.  Sementara Mesir benar-benar menginginkan rudal teresbut. Sementara Dassault Aviation jelas tidak ingin kehilangan kesempatan menjual jet tempur tambahan ke Mesir.

Kini tekanan berat ada di MBDA untuk bisa tetap menjual Scalp ke Mesir. Karena bagaimanapun penjualan Rafale akan sangat tergantung pada mereka.

Belum jelas apa yang akan dilakukan MBDA untuk mengatasi masalah tersebut. Apakah akan mengganti komponen buatan Amerika atau melakukan lobi tingkat tinggi termasuk akan dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron yang akan mengunjungi Amerika Serikat pada 23 dan 24 April.

Ini bukan kasus pertama Prancis diganjal oleh Amerika. Pada Februari 2014, Prancis menyelesaikan penjualan dua satelit mata-mata ke Uni Emirat Arab (UEA). Amerika Serikat kemudian menolak untuk mengekspor beberapa komponen buatan Amerika Serikat yang dibutuhkan untuk memproduksi kedua satelit ini.