Amerika Serikat menjadi satu dari tiga negara yang masih memiliki pembom jarak jauh selain Rusia dan China. Armada pembom mereka diisi tiga kekuatan utama yakni B-52, B-1B dan B-2. Saat ini Amerika juga sedang membangun bomber masa depan yang dikenal sebagai B-21.
Negara ini memang memiliki sejarah panjang dalam pembangunan bomber. Wajar jika Amerika sangat cinta dengan pesawat yang sebenarnya lamban dan rentan menjadi target rudal darat ke udara tersebut. Amerika sudah memiliki banyak manfaat dari bomber dari Perang Dunia II hingga perang ISIS yang masih berlangsung hingga saat ini.
Bomber menjadi kekuatan efektif untuk membawa senjata dalam jumlah besar dan menghancurkan target besar dalam sekali misi. Jangan lupa, Amerika mengakhiri Perang Dunia II dengan menggunakan bomber untuk menjatuhkan bom nuklir di Hirosima dan Nagasaki Jepang.
Berikut ini adalah melihat evolusi pembom yang dibangun dan digunakan Amerika Serikat selama 100 tahun terakhir.
Martin MB-2
Pertama masuk layanan pada bulan Juni 1920. Marin MB-2 adalah bomber pertama yang dirancang AS dan diproduksi dalam jumlah besar besar. Pesawat ini menggantikan beberapa pembom buatan Inggris dan Italia yang diproduksi di AS di bawah lisensi.
B-17
Salah satu pembom paling terkenal yang pernah terbang, prototipe B-17 pertama terbang pada tanggal 28 Juli 1935 dan dengan waktu produksi berakhir pada Mei 1945. Total 12.726 pesawat telah dibangun. Pesawat tampil di setiap zona pertempuran, tapi terkenal karena pemboman strategis siang hari terhadap target industri Jerman.
B-24 Liberator
Lebih dari 18.000 Liberator diproduksi selama Perang Dunia II, dan B-24 dipekerjakan dalam operasi di setiap teater tempur selama Perang Dunia II. Karena jangkauan yang jauh menjadikannya sangat cocok untuk misi seperti serangan terkenal dari Afrika Utara terhadap industri minyak di Ploesti, Rumania, pada 1 Agustus 1943. Kemampua jarak jauh juga membuat pesawat ideal untuk misi panjang di atas Pasifik. Atas
B-29 Superfortress
Di atas adalah Boeing B-29 Superfortress bernama “Bockscar” yang ada di Museum Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat. Bockscar adalah B-29 yang menjatuhkan bom atom Fat Man di Nagasaki pada 9 Agustus 1945, tiga hari setelah serangan atom terhadap Hiroshima.
Foto di atas adalah salah satu dari 15 pesawat “Silverplate” B-29 yang dimodifikasi khusus dan ditugaskan untuk 509th Composite Group. Kebanyakan B-29 membawa delapan senapan mesin caliber 50 di menara dan dikendalikan dari arak jauh. Dua senapan mesin caliber 50 dan satu meriam 20mm di menara ekor, dan membawa sampai 20.000 pon bom.
Dirancang pada tahun 1940 sebagai pengganti B-17 dan B-24, B-29 pertama melakukan penerbangan perdananya pada 21 September, 1942, dan pembom terkenal selama Perang Korea.
B-36 Peacemaker
B-36 “Peacemaker” adalah respons terhadap kebutuhan Angkatan Udara Amerika untuk pembom strategis dengan jangkauan antarbenua. Dirancang oleh Consolidated Vultee (kemudian Convair) selama Perang Dunia II, B-36 melakukan penerbangan perdananya pada bulan Agustus 1946, dan pada bulan Juni 1948 ,Komando Udara Strategis AS menerima B-36 operasional pertama.
B-52 Stratofortress
B-52 masih terbang tinggi setelah enam dekade. Pesawat masuk operasional pada tahun 1955 dan merupakan pembom berat jarak jauh utama Angkatan Udara AS selama Perang Dingin. Bahkan setelah 60 tahun terus menjadi bagian penting dari kekuatan bomber USAF saat ini.
Hampir 750 pesawat dibangun sebelum produksi berakhir pada 26 Oktober 1962. Sebanyak 170 dari mereka B-52D . B-52D Stratofortess yang dipamerkan di Museum Nasional Angkatan Udara di atas melihat layanan yang luas di Asia Tenggara dan rusak berat oleh rudal musuh pada 9 April 1972. Pada bulan Desember tahun 1972, setelah diperbaiki, pesawat itu terbang empat misi tambahan di atas Vietnam Utara.

Boeing B-1B Lancer
Boeing (sebelumnya Rockwell International) B-1B Lancer adalah varian perbaikan dari B-1A, yang dibatalkan pada tahun 1977. Diprakarsai pada tahun 1981, model produksi pertama bomber jarak jauh, multi-peran ini terbang pada bulan Oktober 1984 dan B-1B operasional pertama disampaikan ke Dyess Air Force Base, Texas, pada bulan Juni tahun 1985, dan B-1B terakhir disampaikan pada tahun 1988.
Pertama kali digunakan dalam pertempuran melawan Irak selama operasi Desert Fox pada tahun 1998, B-1B juga telah digunakan di Kosovo dan Afghanistan. Mulai tahun 2002, Angkatan Udara AS mulai mengurangi jumlah B-1B untuk penghematan biaya.
Northrop B-2 Spirit
Pada 1980-an USAF memasukkan bomber teknologi B-2 Spirit. Pesawat yang dibangun Northrop Grumman ini menjadi bomber jarak jauh revolusioner yang mampu membawa muatan senjata baik konvenisonal maupun nuklir.
B-2 Spirit menggabungkan efisiensi aerodinamis yang tinggi desan sayap terbang dengan bahan komposit, pelapis khusus dan teknologi siluman yang dirahasiakan. Akibatnya, B-2 menjadi hampir tak terlihat oleh radar lawan.
B-21 Raider
Bomber masa depan ini tengah dibangun Northrop Grumman. Sebelumnya dikenal sebagai Long Range Strike Bomber (LRS-B) dan sekarang resmi diberi nama sebagai B-21 mengacu sebagai pesawat bomber pertama dari abad ke-21.
Pesawat yang dijuluki Raider ini dapat melakukan serangan dari Amerika ke wialyah manapun di dunia.
Informasi tentang perkembangan program Long Range Strike Bomber (LRSB) itu sangat sedikit dimunculkan. Angkatan Udara Amerika mencoba melindungi penuh kerahasiaan dari bomber masa depan tersebut.
Angkatan Udara juga tidak mengungkapkan berapa nilai total kontrak yang diberikan kepada Northrop, tetapi memperkirakan harga pesawat akan mencapai sekitar US$550 juta per unit. Lebih dari 100 pesawat direncanakan akan dibeli.