Bolivia berpaling ke K-8 China dan Venezuela berpaling ke Su-30 Rusia dan K-8 China untuk penyediaan pesawat tempur dan latih bersenjata. Honduras, bagaimanapun, tetap mempertahankan F-5 meskipun menghadapi tantangan logistik dan keuangan yang signifikan dan telah menyatakan niatnya untuk merombak mereka dan mempertahankan kekuatan ini selama mungkin.
Upaya Argentina untuk menggantikan Mirage, Neshers dan A-4R telah berulang kali terhalang oleh tekanan Inggris dan keengganan Amerika Serikat atau negara-negara Eropa Barat untuk memasok pesawat.
Menemukan pengganti untuk F-5 dan Cessna A-37 di regional ini juga menjadi tantangan serius. Bolivia dan Venezuela memiliki hubungan yang tegang dengan Amerika Serikat dan tidak ragu-ragu mencari ke China dan Rusia untuk pesawat ini.
Namun, negara-negara lain yang tidak begitu tertarik untuk beralih ke pemasok non-Barat sebagian karena ketergantungan mereka di Amerika Serikat untuk bantuan militer, bantuan ekonomi dan dukungan diplomatik dan politik, tetapi juga karena Cina atau Rusia tidak memiliki struktur dukungan dalam daerah untuk mempertahankan, perbaikan atau layanan pesawat yang mereka jual.
Peru memiliki pengalaman sulit dengan suku cadang MiG-29, Su-25 dan Su-22. Situasi Peru telah membaik, sebagian berkat sebuah, industri pesawat terbang yang hidup, meskipun kecil. Tapi ini tidak bisa dirasakan untuk negara-negara yang lebih kecil yang sekarang menghadapi kebutuhan mendesak menggantikan pesawat mereka yang dulunya diperoleh dari bantuan dengan pesawat yang jauh lebih mahal.
Pilihan untuk angkatan udara kecil di kawasan itu terbatas. Amerika Serikat tidak lagi memproduksi pesawat kinerja tinggi murah meriah seperti F-5 dan tidak memiliki pengganti untuk jet A-37. Selain itu, telah sangat enggan untuk memasok bahkan menggunakan F-16 untuk setiap negara di Amerika Latin luar Chile.
M-346
Eropa Barat menawarkan pilihan lebih menarik dalam bentuk pesawat seperti BAE Hawk dan Aermacchi M-346, yang keduanya dapat menggantikan A-37. Namun untuk pengganti F-5, belum ada pemasok baru yang muncul sebagai calon kunci, Republik Korea dengan FA-50 yang sedang agresif melakukan pemasaran, tetapi apakah Amerika mengizinkan mengingat teknologi pesawat ini sebagian besar dari Amerika.
