More

    Misi Baru Zumwalt: Membunuh Kapal Lawan

    on

    |

    views

    and

    comments

    Angkatan Laut Amerika Serikat akan memberikan misi baru untuk destroyer siluman kelas Zumard milik mereka yakni membunuh kapal perang musuh dari jarak jauh.

    Berdasarkan dokumen anggaran yang dikeluarkan pada 12 Februari 2018 lalu, Angkatan Laut meminta Kongres untuk mendanai konversi kapal perusak siluman tersebut dari platform serangan darat menjadi antikapal permukaan.

    Dokumen yang dikutip Defense News Jumat 16 Februari 2018 menyebutkan adanya permintaan anggaran sebesar US$ 89,7 juta pada 2019 untuk mentransformasikan kelas Zumwalt dengan mengintegrasikan rudal jarak menengah Raytheon SM-6, yang dapat digunakan baik untuk pertahanan udara maupun anti-kapal permukaan .

    Mengubah DDG-1000 menjadi pemburu dan pembunuh kapal lawan adalah kemenangan bagi masyarakat perang permukaan selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kemampuan ofensif mereka.

    Rencana ini juga menjawab permintaan Komando Pasifik Amerika yang mendorong Angkatan Laut untuk menambah senjata jarak jauh guna mengimbangi ancaman yang semakin meningkat dari teknologi rudal China.

    SM-6 adalah rudal serbaguna yang sangat disukai Angkatan Laut. Pada bulan Agustus 2017, US Nacy menembak jatuh target rudal balistik jarak menengah dengan SM-6, yang menggunakan ledakan fragmen di dekat targetnya sebagai mekanisme pembunuhan.

    Ini berbeda dengan IIA Blok SM-3 yang mencapai targetnya secara langsung.  Selain itu SM-6 juga juga bisa digunakan untuk menyerang target permukaan di laut dan darat dari jarak ratusan mil jauhnya. Angkatan Laut berencana untuk membeli 625 SM-6 selama lima tahun ke depan.

    Sementara untuk Tomahawk, Raytheon mengintegrasikan pencari baru yang memungkinkan serangan bisa dilakukan dari jarak yang lebih jauh.

    Keputusan untuk mengalihkan persyaratan dari platform serangan darat ke platform anti-permukaan datang pada bulan November setelah meninjau persyaratan, sesuai dengan dokumen.

    “Setelah tinjauan menyeluruh mengenai persyaratan kelas Zumwalt, Angkatan Laut memutuskan pada bulan November 2017 untuk memfokuskan kembali misi utama Destroyer Kelas Zumwalt dari Land seranga darat ke serangan kapal permukaan,” bunyi dokumen tersebut.

    “Pendanaan yang diminta dalam [anggaran 2019] akan memfasilitasi perubahan misi ini dan menambahkan serangan lebih mematikan dan ofensif terhadap sasaran di permukaan laut dan di darat.”

    Kapal utama di kelas, Zumwalt, saat ini mendapatkan perombakan dan instalasi sistem tempur di San Diego. Michael Monsoor, kapal kedua di kelas ini sedang melakukan uji coba.

    Mendapatkan platform serangan permukaan di Pasifik sangat sesuai dengan konsep yang dipelopori oleh mantan komandan Armada Pasifik US Navy Vice Adm Thomas Rowden yang berpendapat bahwa kapal anti permukaan harus digunakan dalam kapasitas ofensif, tidak hanya terdegradasi ke pertahanan kapal induk.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this