Dalam fiksi ilmiah, “flying submarine” atau “kapal selam terbang” bukan ide baru. James Bond tidak pernah meninggalkan rumah tanpa mobil yang bisa terbang dan juga menyelam di bawah air, tetapi tentu saja itu tidak ada dalam kehidupan nyata.
Namun demikian teknologi semacam itu sepertinya sudah semakin dekat untuk menjadi nyata. Sebuah tim di North Carolina State University (NCSU) telah membuat pesawat tak berawak yang mereka namakan “EagleRay XAV” yang mampu menyelam ke dalam air dan dalam sekejab kemudian melesat terbang ke udara.
Anda dapat melihatnya dalam video di bawah ini:
Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh tim, EagleRay menggunakan sedikit energi, memiliki semua sifat stealth dari kapal selam dan kecepatan pesawat terbang.
Pesawat memiliki panjang sekitar 140 sentimeter dengan lebar sayap 150 sentimeter. Memang terlalu kecil untuk bisa membawa orang, tetapi ini tentu menjadi langkah awal bahwa teknologi semacam ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk pesawat dengan ukuran lebih besar.
Secara khusus, pesawat tak berawak menggunakan lebih sedikit energi di bawah air, yang memungkinkannya untuk menyelam waktu yang lama dibandingkan penerbangan.
Kapal selam terbang ini akan sangat berguna untuk melacak hewan seperti lumba-lumba untuk penelitian ilmiah, mengikuti mereka sampai mereka berhenti karena alasan apapun, dan dengan sabar menunggu waktunya di bawah air (tanpa menghabiskan banyak energi ) sampai binatang bergerak lagi
“EagleRay juga bisa dengan cepat memindahkan sensor bawah air dari satu lokasi ke lokasi lainnya, bahkan bisa melakukan pemantauan di bawah air dibandingkan kendaraan udara tak berawak yang lain. Misalnya, sonar hanya bekerja di bawah air. Jika Anda mencari target sonar, EagleRay bisa terbang ke sebuah situs, menyelam untuk membaca sonar dan kemudian melanjutkan penerbangan untuk melakukan pembacaan di tempat lain. Secara historis, sebuah pesawat terbang harus menjatuhkan sonobuoy untuk mengumpulkan data sonar,” kata William Stewart, seorang Ph.D dan anggota tim yang mengerjakan pesawat tersebut dalam siaran pers dari NCSU
Setelah melakukan beberapa tes XAV EagleRay masih memerlukan beberapa tweak tambahan, dan penulis utama penelitian Warren Weisler mengatakan bahwa mereka sedang mengembangkan pengontrol khusus untuk itu, karena kebanyakan yang sudah ada tidak dirancang untuk kendaraan yang bisa berpindah dari udara ke laut atau sebaliknya.
Jauh sebelum EagleRay lahir, Uni Soviet pada masa lalu juga pernah bermimpi membangun kendaraan semacam ini. Sebuah proyek ambisius yang lahir pada 1934 dan diciptakan oleh Boris Ushakov, seorang mahasiswa dari Sekolah Teknik Angkatan Laut.
Pada April 1936 proyek ini disetujui oleh komite yang kompeten agar konsep tersebut dilanjutkan ke realisasi. Boris Ushakov, saat itu bekerja sebagai seorang insinyur dan teknisi militer di 1937-1938. Dia memberi nama kendaraan ciptaannya itu “Flying Submarine”. Mudahnya ini adalah pesawat yang bisa terbang sekaligus melayang di air.
Flying Submarine dimaksudkan untuk digunakan menyerang kapal musuh.Dia bisa terbang untuk mendekat kapal secara cepat kemudian menyelam untuk melakukan serangan diam-diam. Selain itu dapat digunakan untuk mengatasi ladang ranjau musuh di sekitar pangkalan militer dan daerah di mana kapal-kapal musuh yang berlayar.
Sayangnya, proyek revolusioner tidak pernah dibawa ke kehidupan. Pada tahun 1938 proyek ini mulai diragukan karena kinerja di bawah air jauh dari harapan. Bahkan proyek ini dibatalkan karena kompleksitas yang tinggi dan realisasi realistis yang berulang kali dibuktikan oleh beberapa tes dan perhitungan yang mengarah ke modifikasi lain dari kapal selam terbang tersebut.