Presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa waktu lalu mengatakan dirinya ingin ada parade militer di Amerika seperti negara-negara laim sebagai ajan unjuk kekuatan. Setelah dihitung, biaya yang dibutuhkan cukup besar.
Direktur Anggaran Donald Trump Mick Mulvaney mengatakan rencana rencana untuk sebuah parade militer akan menghabiskan biaya dari US$ 10 juta sampai US$ 30 juta atau sekitar Rp136 miliar sampai Rp409 miliar.
“Saya telah melihat berbagai perkiraan biaya yang berbeda,” kata Mulvaney, saat dengar pendapat di depan Komite Anggaran DPR Rabu 14 Februari 2018. “Antara US$ 10 juta hingga US$ 30 juta tergantung pada ukuran parade, ruang lingkupnya, lamanya dan jenis yang terlibat. “Tentunya, parade satu jam jam berbeda dengan parade lima jam dari segi biaya,” katanya.
Mulvaney mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan dari Barbara Lee dari California, yang menanyakan berapa banyak biaya parade yang direncanakan dan dari mana uang itu berasal. Mulvaney mengatakan bahwa uang untuk parade harus disesuaikan dan tidak diperhitungkan dalam anggaran tahun 2018.
Pemerintahan Trump mengatakan sebuah parade militer akan membantu menunjukkan apresiasi dan dukungan bagi mereka yang bertugas di militer. Meskipun idenya masih dalam tahap awal perencanaan, namun gagasan tersebut telah banyak dikritik, dengan banyak dorongan balik yang berfokus pada biaya.
Parade militer terakhir Amerika dilakukan di Washington DC pada tahun 1991 sebagai perayaan kemenangan atas kekuatan Saddam Hussein dan pembebasan Kuwait. Parade itu menghabiskan biaya sekitar US$ 12 juta, kurang dari setengahnya dibayar oleh pemerintah dan sisanya berasal dari sumbangan pribadi.
Mulvaney juga mengakui pada hari Rabu bahwa jika dia masih anggota kongres, dia tidak akan memilih anggaran yang dia usulkan.
Edward King, presiden dan pendiri Think Defactity Defense Priorities, mengatakan kepada CNBC sesaat setelah pengumuman tentang rencana parade yang bahwa hal itu akan memboroskan anggaran .
“Matematika masih berlaku untuk negara adikuasa, kita [Amerika] punya utang US$ 20 triliun yang merupakan ancaman serius bagi keamanan nasional kita.”
