Erdogan ke Amerika: Buka Topengmu dan Hentikan Sandiwara Soal ISIS,
Pasukan Amerika di Suriah

Erdogan ke Amerika: Buka Topengmu dan Hentikan Sandiwara Soal ISIS,

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengkritik keras Amerika Serikat terkait situasi di perbatasannya. Erdogan mengatakan sudah tiba saatnya bagi Washington untuk membuka topengnya dan menghentikan sandiwara tentang ISIS.

Menurut Erdogan, keputusan Washington untuk memberikan dukungan finansial kepada milisi YPG Kurdi Suriah akan mempengaruhi keputusan Ankara.

“Kami memiliki 911 kilometer perbatasan dengan Suriah, apakah hubungan mereka [Amerika] dengan perbatasan Suriah?  Mereka telah menghabiskan US$550 juta untuk membantu YPG, tetapi sekarang mereka ingin meningkatkan angka ini menjadi tiga miliar. katakanlah bahwa Anda berperang melawan ISIS, berapa banyak anggota ISIS yang Anda hancurkan?  Mereka yang berperang melawan ISIS sekarang berperang melawan Turki. Tidak ada yang punya hak untuk menggunakan ISIS sebagai alasan. Inilah saatnya untuk menyelesaikan sanidawara dengan ISIS, ini waktu untuk membuka topeng, ” kata Erdogan Selasa 13 Februari 2018.

Dalam sebuah pidato kepada anggota Partai AK yang berkuasa, Erdogan menyatakan bahwa keputusan oleh Amerika untuk terus membiayai milisi YPG Kurdi Suriah akan mempengaruhi keputusan Turki.

“Kita diberi tahu: ‘Jika kita terkena, kita akan meresponnya.’ Mereka yang mengatakan hal ini karenabelum pernah merasakan tinju Ottoman dalam kehidupan mereka, “tambah Presiden Turki itu.

Erdogan menegaskan sebagai anggota NATO, Turki dan Amerika setara. “Jika Anda mengatakan bahwa YPG bukanlah organisasi teroris menurut pendapat kami jika mereka menyerang sekutu NATO, Anda harus melawannya sebagai anggota NATO,” katanya.  Dia menambahkan bahwa Amerika “ingin kita menyerah kepada teroris. ”

Awal bulan ini, Erdogan mengklaim bahwa kehadiran Amerika di kota Manbij di Suriah ditujukan untuk melawan Turki, Iran dan mungkin Rusia.

Pidato presiden Turki tersebut terjadi di tengah berlangsungnya operasi militer Turki untuk memburu YPG Kurdi yang Ankara yakin memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK),  kelompok yang disebut teroris oleh Turki.

Operasi tersebut digelar sebagai tanggapan terhadap pernyataan Kolonel Angkatan Darat Amerika Thomas Veale, yang mengatakan bahwa koalisi pimpinan Amerika telah melatih kekuatan militer dengan kekuatan 30.000 orang dan didominasi YPG di sepanjang perbatasan Suriah.