Korea Utara dilaporkan diam-diam telah membangun sebuah kapal selam bertenaga nuklir. Jika benar, ini akan menjadi langkah besar lain yang mengejutkan mengingat kapal selam nuklir adalah teknologi yang sangat rumit.
Tidak banyak negara yang bisa membangun kapal selam nuklir terlebih secara mandiri. Amerika, Inggris, Prancis, China dan India adalah sedikit negara yang bisa membangun kapal selam ini.
Sebagaimana dilaporkan media Jepang Sekai Nippo Senin 18 September 2017, yang mengutip sumber yang mengetahui situasi Korea Utara mengatakan bahwa ukuran kapal selam bertenaga nuklir yang sedang dibangun tidak jelas. Rezim Kim Jong-un di Pyongyang berharap kapal selam itu bisa dikerahkan dalam waktu tiga tahun ke depan.
Kabar mengejutkan tersebut memang sulit untuk dibuktikan. The Washington Times yang mencoba menanyakan masalah tersebut kepada sumber intelijen Amerika Serikat tidak segera mendapat jawaban.
Jika benar, klaim tersebut dapat mengindikasikan langkah maju yang dramatis untuk angkatan laut Korea Utara. Selama ini sejumlah analis memperkirakan Korea Utar mengoperasikan 50 sampai 60 armada kapal selam diesel yang tua.
Sebelumnya juga dilaporkan Korea Utara hampir menyelesaikan pembangunan kapal selam rudal balistik baru. Tetapi kapal selam tersebut masih menggunakan tenaga diesel listrik yang dilengkapi dengan air independent propulsion (AIP).
Penggunaan AIP pun juga cukup mengherankan karena sebagai negara tertutup dan terisolasi, bagaimana Korea Utara bisa mengembangkan teknologi cangih seperti itu.
Baca juga:
Mampukah Kapal Selam Diesel Listrik AIP Menyaingi Kapal Selam Nuklir