Site icon

Lawan China, Pentagon Pertimbangkan Kirim Marinir Bersenjata Berat ke Asia

f-35B milik Marinir Amerika di atas kapal amfibi USS Wasp

Untuk menindaklanjuti Strategi Keamanan Nasional Presiden Donald Trump yang yang menyebut Rusia dan China sebagai ancaman mereka, kini Pentagon sedang berpikir untuk mengirim kekuatan marinir tambahan ke Asia yang dilengkapi dengan senjata berat.

Pentagon mempertimbangkan untuk mengirimkan Marine Expeditionary Units (MEU) yakni detasemen Marinir yang berlayar dengan kapal amfibi kelas Wasp dan Amerika. Pada dasarnya ini kapal induk kecil yang bisa membawa pasukan dan pesawat tempur. Kapal tersebut mampu melancarkan serangan ke darat, udara, dan laut.

MEU bisa berkisar antara 1.000-2.200 personel dan menyebar selama sekitar tujuh bulan di laut. Tujuan sebuah MEU berfungsi untuk memberikan kekuatan reaksi cepat guna menanggapi segala sesuatu mulai dari bencana alam hingga ancaman keamanan.

Pergeseran kekuatan ke Asia juga terjadi setelah Menteri Pertahanan Jim Mattis merilis Strategi Pertahanan Nasional, yang menyatakan bahwa “persaingan kekuatan besar, bukan terorisme, sekarang menjadi fokus utama keamanan nasional Amerika.”

China telah menjadi semakin agresif di Pasifik selama dekade terakhir, terutama di Laut China Selatan. Baru-baru ini, China mulai mengalihkan perhatiannya ke Laut China Timur yang membuat sekutu mereka Jepang dan Korea Selatan khawatir. Perkembangan juga datang pada saat ketegangan dengan Korea Utara berada pada titik tertinggi sepanjang masa.

Jenderal Robert Neller, Komandan Korps Marinir, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa MEU  akan melakukan patroli dan bergabung dalam latihan dengan rekan-rekannya.

“Saya yakin [Strategi Pertahanan Nasional] dan panduan lainnya mengharuskan kita untuk mengadopsi postur tubuh yang lebih global dan ini akan membentuk kehadiran angkatan laut kita di masa depan, terutama di wilayah Indo-Pasifik,” kata Neller Sabtu 10 Februari 2018.

AS saat ini memiliki 50.000 personel militer di Jepang, sekitar 29.500 di Korea Selatan, dan sekitar 7.000 lainnya di Guam.

Korps Marinir Amerika memiliki tujuh MEU dengan tiga berbasis di Pantai Barat, tiga berbasis di Pantai Timur, dan satu berbasis di Jepang.  Marinir dari MEU yang berbasis di Pantai Barat telah dikirim ke Irak, Afghanistan, dan akhir-akhir ini Suriah.

Amerika telah lama berusaha mengalihkan fokusnya dari Timur Tengah, dimulai dengan program “Pivot to Asia,”  pemerintahan Obama yang telah dikritik oleh pengamat Amerika dan internasional.

Kemungkinan pengiriman MEU dapat meyakinkan sekutu Asia bahwa Amerika bukanlah kekuatan yang memudar di kawasan ini, sesuatu yang menjadi perhatian mitra di Indo-Pasifik.

Exit mobile version