Serangkaian satelit yang dilengkapi dengan unit tenaga nuklir on-board diluncurkan oleh Uni Soviet antara 1965 dan 1988, dalam upaya untuk memantau kapal-kapal perang NATO. Kinin seorang astronom Belanda Marco Langbroek memotret apa yang dia klaim sebagai satelit bertenaga nuklir Soviet Kosmos-1860 dan Kosmos-1412.
Saat memposting foto-foto di halaman Twitter-nya, dia menyebut mereka sebagai RORSAT (Radar Ocean Reconnaissance Satellites), sebuah singkatan yang digunakan oleh negara-negara Barat saat mengodifikasikan Kosmos-1860 dan Kosmos 1412.
#Nuclear power in Space:
These two images, which I shot from Leiden yesterday evening and this morning, show two old Soviet RORSAT, Kosmos 1860 and Kosmos 1412. These satellites were powered by a nuclear reactor.@MysteriousDrBex @drspacejunk @NuclearAnthro @SSC_NL pic.twitter.com/zfxnTrremK— Dr Marco Langbroek (@Marco_Langbroek) February 7, 2018
Foto-foto yang dibuat di kota Leiden di Belanda tersebut,, menunjukkan dua titik terang, yang terlihat berlawanan dengan latar belakang bintang di angkasa luar
Langbroek dalam tweetnya mengatakan bahwa masing-masing satelit diperkirakan dilengkapi dengan unit tenaga nuklir BES-5 Buk dengan kapasitas 5 kilowatt.
Antara tahun 1965 sampai 1988, Uni Soviet meluncurkan 33 satelit bertenaga nuklir ke orbit dekat Bumi yang digunakan untuk memantau kapal NATO dan kapal dagang dengan bantuan radar.
Digunakannya unit tenaga nuklir disebabkan oleh kurangnya energi dari baterai surya yang digunakan oleh radar satelit. Untuk tujuan keselamatan, satelit dibawa ke orbit tinggi Bumi setelah masa pakainya berakhir.