More

    Rusia Kembali Tuding Amerika Lindungi ISIS

    on

    |

    views

    and

    comments

    Rusia kembali menuduh Amerika Serikat memang secara sengaja melindungi ISIS. Kehadiran militer Amerika di negara tersebut menimbulkan tantangan serius terhadap proses perdamaian dan menggagalkan perlindungan integritas teritorial negara itu

    “Sebuah zona sepanjang 55 kilometer yang secara sepihak diciptakan oleh orang Amerika di sekitar pangkalan militer mereka dekat al-Tanf sedang digunakan oleh unit teroris ISIS yang tersebar,” kata , juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova saat jumpa pers Kamis 8 Februari 2018.

    Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah koalisi pimpinan Amerika menyerang milisi yang didukung Damaskus.

    Zakharova  menekankan bahwa para ekstremis memiliki kesempatan untuk bersembunyi dari pasukan pemerintah  di daerah tersebut serta berkumpul kembali dan bersiap menghadapi serangan baru di padang pasir Suriah.

    “Kehadiran Amerika merupakan tantangan serius bagi promosi perdamaian di Suriah dan perlindungan kesatuan dan integritas teritorialnya,” tegasnya sebagaimana dilaporkan Sputnik.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa milisi Suriah melakukan operasi anti-ISIS di dekat kilang minyak Al-Isba di Provinsi Deir ez-Zor saat mereka diserang oleh pesawat koalisi pimpinan Amerika.

    “Saat melaksanakan tugas tersebut, anggota milisi diserang dengan tembakan mortir dan artileri yang tiba-tiba, setelah itu helikopter koalisi internasional pimpinan Amerika menyerang mereka,” kata Kementerian Pertahanan Rusia. Data terakhir hampir 100 anggota milisi tewas dalam serangan tersebut.

    Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh operasi pengintaian dan penelusuran milisi Suriah, yang tidak dikoordinasikan dengan komando gugus tugas Rusia. Ditambahkan tidak ada prajurit Rusia di wilayah Deir ez-Zor.

    Kementerian Pertahanan menyoroti bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa tujuan sebenarnya di balik kehadiran militer Washington di Suriah adalah kontrol atas aset ekonomi negara tersebut dan bukan mengalahkan kelompok ISIS.

    Koalisi pimpinan Amerika menggambarkan serangan tersebut sebagai pembalasan atas serangan tak beralasan yang dilakukan milisi bersenjata pro-pemerintah di markas besar Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang menjadi sekutu mereka.

    Seorang pejabat Amerika mengatakan bahwa sebanyak 500 anggota milisi melakukan serangan dan dia menggambarkan sebuah serangan terkoordinasi terhadap sekutu Amerika.

    Pejabat di Damaskus belum mengomentari serangan tersebut. Pada saat yang sama, TV pemerintah Suriah telah mengecam insiden tersebut sebagai “agresi baru” oleh Amerika dan “upaya untuk mendukung terorisme.”

    Koalisi pimpinan Amerika terdiri dari lebih 60 negara dan telah melakukan operasi militer di Suriah tanpa persetujuan pemerintah negara atau persetujuan PBB.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this