Milisi Iran di Irak telah mendapatkan sembilan tank tempur M1 Abrams yang sebelumnya adalah milik Angkatan Darat Irak.
“Departemen Luar Negeri Amerika mengakui bahwa beberapa peralatan militer yang disediakan Amerika untuk mendukung misi tersebut, termasuk sembilan tank M1 Abrams, telah jatuh ke tangan milisi yang didukung Iran yang berperang melawan ISIS di Irak,” laporan audit dari inspektur jenderal Pentagon mengenai misi di Irak dan Suriah yang dirilis pada 2 Februari 2018.
Di masa lalu, gambar yang belum diverifikasi muncul di media sosial menunjukkan bahwa kelompok milisi People’s Mobilization Forces yang didukung Iran memiliki tank-tank buatan Amerika. Departemen Luar Negeri telah mendorong pemerintah Irak untuk meperketat keamanan tank menjadi prioritas.
Seorang juru bicara General Dynamics, perusahaan pemuat tank tersebut mengatakan kepada al-Ghad Press pada bulan Januari bahwa mereka akan mengemasi tasnya dan meninggalkan stasiun pemeliharaan di Irak sejak negara tersebut melanggar persyaratan perjanjian dan memberikan tanknya ke kelompok yang didukung Iran.
Kontrak tersebut hanya memberi wewenang kepada Angkatan Darat Irak untuk menggunakan kendaraan tersebut.
Namun Departemen Luar Negeri Amerika, tidak akan mengkonfirmasi pernyataan perwakilan General Dynamics tentang penarikan awak perawatan karena pelanggaran kontrak.
“Program pemeliharaan Abrams untuk Pasukan Keamanan Irak masih aktif, dan tidak ada rencana untuk menghentikan itu di masa depan,” kata Kementerian Luar Negeri Amerika sebagaimana dilaporkan , mengatakan kepada Kurdistan 24
Jika General Dynamics menolak untuk melakukan pekerjaan itu, Amerika mungkin bisa menarik kontraktor lain untuk mengatasi kekurangan tersebut.
“Kadang-kadang PMF meminta tank Amerika dari Angkatan Darat Irak jika tank buatan Rusia tidak tersedia,” menurut Hussam al-Mayahi, seorang spesialis senjata di dalam PMF, seperti dikutip We Are The Mighty.
Baghdad telah menjadi pembeli tank Rusia dan Amerika dalam jumlah besar, namun memiliki sejarah membiarkan senjata dan kendaraan militer mereka jatuh ke tangan yang salah. Irak kehilangan 40 tank M1 Abrams akibat korupsi di dalam tentara, awak kapal yang kurang terlatih, dan langsung meninggalkan begitu saja senjata mereka ketika diserang ISIS pada 2014.
Pada tahun 2014, Departemen Luar Negeri Amerika menyetujui penjualan 175 tank M1A1 Abrams ke Baghdad. Tahun lalu, Irak juga mulai menerima pengiriman dari 74 tank T-90 Rusia yang mereka pesan.