Site icon

Pasukan Irak Bersihkan Jalur Minyak ke Iran

Pasukan Irak

Pasukan Irak melancarkan operasi keamanan di sepanjang rute yang direncanakan akan digunakan untuk mengirimkan minyak ke Iran. Operasi yang dimulai Rabu 7 Februari 2018 tersebut termasuk dengan “menghancurkan sel-sel tidur” di daerah perbatasan di mana dua kelompok bersenjata beroperasi.

Petugas minyak Irak mengumumkan pada bulan Desember mereka berencana untuk mengangkut minyak mentah dari Kirkuk dengan truk ke kilang Kermanshah Iran. Pengangkutan dengan truk sehrusnya dimulai pada pekan lalu dan pejabat menolak memberikan alasan penundaan selain sifat teknisnya.

“Dengan tujuan untuk menegakkan keamanan dan stabilitas, menghancurkan sel-sel tidur, dan melanjutkan operasi kliring, sebuah operasi diluncurkan pada dini hari tadi untuk mencari dan membersihkan daerah-daerah di sebelah timur Tuz Khurmato,” kata angkatan bersenjata Irak dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Operasi tersebut sedang dilakukan oleh divisi lapis baja 9 Angkatan Darat Irak, Divisi Tanggap Darurat Darurat Kementerian Dalam Negeri, dan milisi yang didukung Iran yang dikenal sebagai Popular Mobilisation Forces (PMF), dengan dukungan udara dari koalisi yang dipimpin Amerika serta koordinasi dengan pejuang Kurdi Peshmerga.

Seorang pejabat keamanan di Pemerintahan Daerah semi-otonom Kurdistan mengkonfirmasi adanya koordinasi Peshmerga.

Sumber di dalam PMF mengatakan ada antara 200 dan 500 pejuang, termasuk sisa-sisa ISIS dan kelompok militan yang baru muncul yang dikenal sebagai White Banner. Sumber keamanan lainnya mengatakan militan berjumlah antara 500 dan 1.000 orang.

Para pejuang White Banner diyakini berasal dari populasi Kurdi yang mengungsi saat pasukan pemerintah Irak dan pasukan paramiliter Syiah yang didukung Iran mengambil alih wilayah di sekitar Kirkuk dan Tuz Khurmato pada bulan Oktober.White Banner tidak memiliki hubungan dengan ISIS atau kepada Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG).

Truk minyak mentah ke Iran disepakati dalam kesepakatan yang diumumkan pada bulan Desember oleh kedua negara, untuk memungkinkan dimulainya kembali ekspor minyak dari Kirkuk.

Irak dan Iran telah sepakat untuk menukar minyak mentah hingga 60.000 barel per hari yang diproduksi dari Kirkuk dan minyak Iran dikirim ke Irak selatan.

Penjualan minyak mentah Kirkuk telah dihentikan sejak pasukan Irak menguasai kembali ladang dari Kurdi pada bulan Oktober.

Pasukan Kurdi menguasai Kirkuk pada tahun 2014, ketika tentara Irak lari karena diserang ISIS. Kelompok militan ini kemudian dipukul pasukan Kurdi dan merebut ladang minyak di wilayah tersebut.

Baca juga:

Inilah 8 Jalur Minyak Penting di Dunia

Exit mobile version