PERANG TANKER IRAN-IRAK
Perang Iran-Irak 1980-1988 berlangsung selama delapan tahun dan menyeret kedua kombatan. Frustrasi oleh kebuntuan di darat, kedua belah pihak berusaha untuk menyerang musuh melalui minyak.
Irak memulai Perang Tanker pada tahun 1984 dengan menyerang fasilitas minyak Iran dan kapal perdagangan Iran. Iran memukul balik dengan serangan udara dan laut terhadap kapal-kapal Irak dan situs minyak dan, yang lebih penting, meletakkan ranjau laut di Teluk Persia.
Meskipun serangan menghancurkan sekitar 450 kapal, tetapi itu tidak mampu menghancurkan atau untuk memaksa musuh menyerah. Tapi Perang Tanker memiliki satu hasil utama yakni Amerika Serikat memutuskan untuk bermusuhan dengan Iran setelah kapal perang Amerika mulai mengawal Teluk Persia lalu lintas pedagang.
Setelah ranjau dan rudal Iran merusak lalu lintas sipil dan kapal perusak Amerika, kapal perang AS, pesawat dan SEAL menghancurkan kapal Iran dan fasilitas angkatan laut.
INVASI SADAM HUSSEIN KE KUWAIT
Pada tahun 1991, Irak menginvasi Kuwait yang kaya minyak. Irak mengklaim Kuwait adalah sah bagian dari Irak dan mungkin keinginan untuk merebut cadangan minyak Kuwait.
Tentara Irak memiliki sedikit kesulitan menguasai tetangga kecilnya itu, tetapi invasi cepat memasukkannya Irak berselisih dengan Amerika Serikat, yang sebenarnya telah mendukung Irak selama Perang Iran-Irak.
Meskipun ultimatum PBB untuk Irak menarik diri dari Kuwait, Saddam Hussein menolak untuk mengalah. Hasilnya adalah 500.000 tentara AS di Arab Saudi, dalam operasi Desert Storm menghancurkan kekuatan militer Irak yang sebelumnya adalah salah satu kekuatan utama di dunia Arab. Perburuan Saddam Hussein untuk minyak meninggalkannya menjadi negara rusak dan terisolasi.
PERANG AMERIKA DI IRAK
Perang Amerika dengan Irak pada 1991 dan 2003 telah disebut banyak pihak sebenarnya didorong oleh minyak. Dan memang sulit mencari alasan lain yang lebih masuk akal.
Sulit dipercaya Amerika akan mengirim setengah juta pasukan jika Nigeria yang menyerbu Kamerun. Kehadiran pasukan Amerika di Arab Saudi membantu memacu munculnya Osama bin Laden, Al Qaeda dan akhirnya teror 9/11.
Biaya penuh dari invasi AS ke Irak pada tahun 2003 akan dibayar oleh pembayar pajak Amerika selama beberapa dekade. Untuk para pemimpin Amerika, dan banyak orang lain sepanjang sejarah, harga minyak memang terbukti lebih tinggi daripada yang mereka bayangkan.
National Interest