Soal Rudal Iskander di Kaliningrad, Rusia: Kami Bebas Menempatkan Senjata di Mana Saja

Soal Rudal Iskander di Kaliningrad, Rusia: Kami Bebas Menempatkan Senjata di Mana Saja

Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mengeluhkan keputusan Rusia untuk menempatkan sistem rudal Iskander-M yang memiliki kemampuan nuklir di Kaliningrad. Moskow pun menanggapi santai keluhan tersebut.

Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka memiliki hak untuk menempatkan senjata di manapun di wilayahnya sendiri. Dari Kaliningrad, sebuah eksklave Rusia di Laut Baltik, rudal tersebut dapat mencapai wilayah besar anggota NATO seperti Polandia, Lithuania, Latvia dan Estonia.

Presiden Lithuania, mengatakan bahwa sistem rudal tersebut telah dikirim ke wilayah tersebut dan berencana menempatkan secara permanen.

Ditanya mengenai laporan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan “Penyebaran sebuah senjata atau lainnya, pengerahan unit militer dan sebagainya di wilayah Rusia, secara eksklusif merupakan masalah yang berdaulat Federasi Rusia.”

“Rusia tidak pernah mengancam siapapun dan tidak mengancam siapa pun. Tentu saja, Rusia memiliki hak berdaulat ini. Seharusnya tidak ada alasan bagi siapa pun untuk khawatir.”

Negara-negara Baltik  berada dalam kisaran rudal Rusia jarak jauh, namun laporan tentang penyebaran Kaliningrad yang begitu dekat dengan wilayah NATO dirasakan oleh beberapa anggota aliansi sebagai ancaman pada saat ketegangan antara Rusia dan tetangga Baratnya semakin tinggi.

“Ini lagi-lagi membuat situasi semakin serius karena Iskander di Kaliningrad memberi bahaya bagi setengah dari ibu kota Eropa,” kata Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite Senin 5 Februari 2018.

Kremlin telah sering mengatakan akan menempatkan rudal Iskander di Kaliningrad sebagai balasan terhadap perisai rudal Amerika yang ditempatkan di Eropa timur. Washington mengatakan bahwa perisai dirancang untuk menghadapi kemungkinan serangan rudal oleh Iran, namun Moskow mengatakan bahwa senjata itu diarahkan melawan mereka.

Seorang pejabat NATO, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan penempatan rudal  yang dapat membawa hulu ledak nuklir di dekat perbatasan tidak membantu menurunkan ketegangan. “Dengan semangat transparansi, kami berharap dapat mendengar lebih banyak dari Rusia mengenai hal ini,” katanya.