Angkatan Laut Swedia telah telah mengalami pengurangan armada kapal selam yang cukup besar dalam 30 tahun terakhir. Dari semula mereka memiliki 12 kapal selam, kini tinggal empat kapal selam yang tersisa dan hanya dua yang beroperasi.
Kini di tengah situasi global yang semakin panas, terutama karena ketegangan yang meningkat dengan Rusia, Angkatan Laut Swedia membutuhkan sedikitnya enam kapal selam tambahan.
“Kapal selam Swedia terlalu sedikit,” kata , Mats Agnéus, kepala armada kapal selam pertama di Karlskrona sebagaimana dilanisr surat kabar Officertidningen Swedia Senin 5 Februari 2018.
Saat ini, hanya dua dari empat kapal selam di negara Nordik yang beroperasi penuh. Setengah lainnya dijadwalkan akan dimodernisasi. “Kita harus melakukan dengan apa yang kita miliki, tetapi ini sistem yang rentan,” kata Agnéus.
Menurut Agnéus, Angkatan Laut Swedia membutuhkan setidaknya enam sampai tujuh kapal selam untuk menjalankan tugasnya, terutama misi intelijen. Menurut Agnéus, angkatan laut juga harus bisa melakukan misi menyerang target baik di bawah maupun di atas permukaan laut.
“Bos kami sadar bahwa dibutuhkan penyesuaian hanya dengan dua kapal selam. Kami tidak dapat melakukan dengan cukup,” tambah Agnéus.
Yang pertama dari kapal selam modern dari kelas Gotland direncanakan kembali masuk layanan pada bulan Desember 2018. Yang kedua diperkirakan akan kembali ke armada Swedia pada bulan Desember 2019.
Selain itu, dua kapal selam baru kelas A26 telah dipesan. Saab, salah satu perusahaan pertahanan terdepan di Swedia, saat ini sibuk melaksanakan pesanan senilai US$ 1,3 miliar dari Kementerian Pertahanan Swedia di galangan kapal di Karlskrona. Ada pembicaraan tentang pemesanan satu kapal selam lagi.
Agnéus mengatakan tiga dekade lalu Angkatan Laut Swedia memiliki 12 kapal selam sehingga dengan empat kapal selam jelas tidak mungkin bisa bekerja dengan baik. “Apakah kapal selam hari ini jauh lebih efisien sehingga dengan empat bisa melakukan pekerjaan yang sama dengan 12? Tidak mungkin,” kata Agnéus.
