Site icon

Indonesia Perbarui Komitmen Pembangunan Jet Tempur KF-X

IHS Jane

Korea Selatan dan Indonesia memperbarui komitmen untuk mengembangkan jet tempur KF-X/IF-X dan kapal selam meskipun ada kekhawatiran tentang kemampuan pemerintah Indonesia untuk mendanai program tersebut.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo dan Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu bertemu di Jakarta Rabu 31 Januari 2018 untuk membahas rencana awal kerja sama dalam pengembangan program jet KF-X / IF-X, di mana Jakarta seharusnya membayar sekitar US$ 7,6 miliar untuk menutupi sebagian dari biaya pengembangan.

Kantor Berita Yonhap melaporkan sebagai imbalan untuk membantu membiayai sebagian biaya, Jakarta akan menerima beberapa pengembangan data teknis yang dihasilkan dari program tersebut. Pada hari Rabu, kedua pemimpin pertahanan tersebut menegaskan kembali kesepakatan 2016 mereka untuk mengerjakan program tersebut.

“Mereka sepakat untuk bekerja sama lebih erat sehingga bisa menjadi simbol kerjasama Korea Selatan-Indonesia. Selain itu, mereka sepakat untuk mengeksplorasi cara memperkuat kerja sama industri pertahanan di berbagai bidang, termasuk program akuisisi kapal selam berikutnya,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan Rabu.

Ekspor senjata Korea Selatan melonjak saat basis industri pertahanan negara berkembang dalam menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan militer Korea Utara. Agustus lalu, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering mengekspor kapal selam buatan Korea pertama ke Indonesia.

Korea Selatan menjadi negara keenam di dunia setelah Jerman, Inggris, Prancis, Rusia dan China, yang mampu mengekspor kapal selatan.

Indonesia sejauh ini telah memesan tiga kapal selam serangan Daewoo. Militer Indonesia juga membeli jet supersonik T-50 Korea Selatan.

Menurut Stockholm International Peace Research Institute Seoul memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu eksportir senjata utama di dunia, setelah baru-baru ini meningkatkan pangsa pasar ekspor pertahanan menjadi 2,2 persen pada tahun 2016, sebanding dengan produsen senjata mapan seperti Israel dan Jepang.

Exit mobile version