Uji kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth sepertinya tidak berjalan mulus. Setelah kebocoran mesin beberapa waktu lalu, kapal seharga 3,1 miliar pounsterling tersebut kembali mengalami kebanjiran gara-gara sistem sprinkler atau semprotan air pemadam kebakaran tiba-tiba aktif dan menyemprotkan air di kapal.
Semburan air besar terjadi dipicu oleh kecelakaan di salah satu hanggar utama kapal. Air mengalir ke area penyimpanan pesawat pada Minggu 28 Januari 2018.
Pejabat mengatakan butuh beberapa menit untuk mematikan sistem. Airnya dikuras dan tidak ada kerusakan.

Diperkirakan bahwa kerusakan alat penyiram itu menunda kepergian kapal dari Portsmouth untuk uji coba laut. Daily Mail mengutip sumber militer mengatakan kapal baru berangkat Rabu 31 Januari 2018.
Insiden ini terjadi hanya beberapa minggu setelah kapal perang terbesar milik Inggris itu membocorkan 200 liter per jam sampai segel propeller yang salah ditemukan dan diperbaiki.
Daily Mail menyebut kapal induk seberat 65.000 ton itu disampaikan dengan kondisi cacat oleh Aircraft Carrier Alliance yang membangun pesawat. Jutaan pounsterling diperkirakan akan dihabiskan untuk memperbaiki masalah tersebut. Perbaikan dilakukan oleh Aircraft Carrier Alliance dan bukan Kementerian Pertahanan.
Kebocoran baru terjadi saat kapal tersebut berada di pelabuhan asalnya di Portsmouth untuk latihan akhir pekan lalu.
Seorang sumber mengatakan alarm banjir menyala tapi hanya kecil. “Tidak ada yang tahu kenapa penyiram itu meledak,” kata sumber tersebut.

Juru bicara Royal Navy mengatakan kepada MailOnline: “Kami dapat memastikan bahwa setelah melakukan latihan rutin, sistem peringatan kebakaran secara tidak sengaja memicu HMS Queen Elizabeth dan mengaktifkan beberapa semprotan, namun dia tetap berada di jalur yang sama dalam program pengujiannya.”
Queen Elizabeth secara resmi meluncurkan kapal induk tersebut pada 7 Desember 2017. Saat ini, kapal perang memiliki awak sekitar 700, tapi akan meningkat menjadi 1.600 bila dilengkapi dengan sekitar 40 jet F-35B dan helikopter Crowsnest.
Kapal akan memiliki jangkauan operasional hingga 10.000 mil laut dan akan mampu melaju melebihi 25 knot (29mph).