Untuk pertama kalinya setelah perang berakhir, Amerika Serikat berencana mengirimkan kapal induk mereka ke Vietnam. Sebuah pesan bahwa meski awalnya musuh bebuyutan, Amerika dan Vietnam kini bersatu unutk melawan kekuatan China yang terus berkembang dan mengancam.
“Amerika Serikat siap untuk mengirim sebuah kapal induk ke Vietnam pada bulan Maret,” kata sejumlah pejabat dari kedua negara Kamis 25 Januari 2018. Para pejabat itu,sebagaimana dilaporkan Reuters mengatakan kedatangan kapal induk ini menunjukkan peningkatan dramatis hubungan militer kedua negara lebih dari empat dekade setelah Perang Vietnam.
Pengumuman tersebut disampaikan saat kunjungan dua hari Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis ke Vietnam yang telah diperkirakan akan fokus pada keprihatinan bersama mengenai China.
Kunjungan kapal induk Amerika ini akan menjadi kedatangan militer Amerika terbesar ke Vietnam sejak konflik tersebut berakhir pada tahun 1975.
Kapten Jeff Davis, seorang juru bicara Pentagon, mengkonfirmasi rencana kunjungan kapal induk tersebut didiskusikan oleh Mattis dan Menteri Pertahanan Vietnam Ngo Xuan Lich, dan kementerian pertahanan Vietnam sedang mencari persetujuan akhir dari para pemimpin nasional. “Kami berharap ini akan disetujui,” kata Davis.
Secara khusus, militer Amerika, Jepang, India dan Australia semakin dekat yang didorong oleh kekhawatiran atas China.
Komandan Armada Pasifik Amerika Admiral Harry Harris pekan lalu menggambarkan China sebagai “kekuatan transisi yang mengganggu di Indo-Pasifik” setelah bertemu dengan para pemimpin militer Jepang dan India di New Delhi.
India, Jepang dan Australia telah mendorong hubungan militer dengan Vietnam dalam beberapa tahun terakhir, dengan New Delhi memberikan pelatihan lanjutan untuk pasukan kapal selam dan pilot jet tempur Vietnam.
Wakil Menteri Pertahanan Vietnam Nguyen Chi Vinh menjadi pejabat tertinggi negara itu yang pertama kali mengunjungi kapal induk Amerika saat dia memimpin 11 pejabat Vietnam mengawasi operasi penerbangan di atas kapal USS Carl Vinson di selatan California pada Oktober 2017 lalu.
Meskipun tidak ada kapal induk Amerika yang sampai ke Vietnam sejak perang berakhir, kapal perang Amerika yang lebih kecil telah melakukan kunjungan tingkat tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Kunjugan termasuk pada 2016 oleh kapal USS Frank Cable dan kapal perusak rudal USS John S. McCain ke Cam Ranh Bay, yang merupakan kompleks logistik penting selama Perang Vietnam.
Namun Ian Storey, pakar Laut Cina Selatan di ISEAS Yusof Ishak Institute di Singapura mengatakan kunjungan kapal induk akan memiliki arti yang jauh lebih besar. “Ini adalah simbol kuat bagaimana hubungan pertahanan telah bergerak maju melawan kekuatan China yang meningkat,” tambah Storey.
Vietnam telah muncul sebagai lawan terwakili yang paling vokal dari klaim teritorial China di Laut China selatan dan telah membeli perangkat keras militer modern termasuk dari Amerika.
“(Vietnam) memang memiliki salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan ini dan kebebasan navigasi dan akses di Laut China Selatan akan sangat penting bagi mereka secara ekonomi dan tentu saja dalam upaya keamanan mereka,” kata Mattis sebelum tiba di negara tersebut pada hari Rabu.
Hubungan Amerika dengan Vietnam telah berkembang secara signifikan dalam beberapa dasawarsa sejak mereka melakukan normalisasi pada tahun 1995. Namun, masih ada pengingat sejarah konflik selama kunjungan Mattis. Salah satunya penghentian Mattis ke kantor Departemen Pertahanan Amerika di Hanoi yang berusaha memulihkan sisa-sisa pasukan Amerika yang terbunuh dalam konflik tersebut. Sekitar 1.293 personel militer Amerika masih belum ditemukan sampai saat ini.