Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna menegaskan, rencana pembelian pesawat tempur generasi 4,5, Sukhoi-35 dari Pemerintah Rusia masih terus berjalan.
“Sukhoi-35 masih jalan. Tidak ada pengaruh apa-apa, sesuai dengan apa yang disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,” kata Yuyu seusai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Angkatan Udara 2018 di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat 26 Januari 2018.
KSAU mengatakan hal itu menanggapi adanya informasi tekanan dari pemerintah Amerika Serikat agar Indonesia tidak membeli pesawat dari Rusia saat Menhan Amerika James Norman Mattis berkunjung ke Indonesia.
“Saya tidak mendengar itu [adanya dugaan tekanan dari Amerika]. Saya dapat informasinya dari media. Yang pasti, kontraknya akan berjalan,” katanya sebagaimana dilaporkan Antara.
Mantan Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I ini mengharapkan penandatanganan kontrak pembelian Sukhoi-35 berlangsung pada Februari 2018.
“Saya harapkan paling lambat pada Februari 2018 sudah ditandatangani kontrak tersebut. Kalau sudah ditandatangani kontrak tersebut, maka pada tahun depan pesawat pertama akan datang,” tuturnya.
Delegasi Rusia saat ini sedang ada di Indonesia untuk mengadakan pembicaraan mengenai penjualan jet tempur Sukhoi-35.
“Sebuah delegasi Rusia di Indonesia sedang menegosiasikan persyaratan kontrak untuk penyediaan jet Sukhoi-35 dengan mitra Indonesia,” kata sumber di badan kerjasama teknik militer Rusia dengan negara-negara lain kepada TASS Kamis 25 Januari 2018.
Namun badan ini menahan diri untuk tidak memberikan komentar terhadap kabar tersebut ketika ditanya TASS.
Menurut laporan sebelumnya, Jakarta ingin membeli sepuluh jet tempur multirole Sukhoi-35 yang akan mengganti pesawat Tiger F-5 yang sudah pensiun. Namun perusahaan Rostec kemudian mengatakan bahwa proposal adalah untuk menjual 11 pesawat telah diserahkan ke Indonesia