Rusia dikabarkan telah menempatkan lebih banyak unit sistem rudal permukaan ke udara S-400 ke Suriah. Media pemerintah Rusia pada Selasa 22 Januari 2018 merilis cuplikan kedatangan sistem pertahana udara jarak jauh tersebut di kota pelabuhan Suriah.
Dari pangkalan udara dekat Latakia, rudal permukaan ke udara S-400 bisa menyerang sasaran di busur yang menguasai sebagian besar wilayah Israel; Mediterania timur (termasuk Siprus dimana jet Inggris berbasis); dan ke utara untuk menutupi sebagian besar wilayah Turki di luar perbatasan Suriah.
S-400 adalah generasi terbaru dari sistem anti-pesawat terbang Rusia yang saat ini dalam pelayanan. Senjata dirancang untuk melibatkan target aerodinamis dan rudal balistik.
Dengan kedatangan senjata ini, Rusia sekarang memiliki dua sistem pertahanan udara S-400 yang dikerahkan di Suriah.
Ada beberapa alasan yang mungkin membuat Moskow menambah S-400 di Suriah meski intensitas pertempuran melawan ISIS telah berkurang jauh. Salah satunya adalah serangan ke pangkalan militer Rusia beberapa waktu lalu baik yang menggunakan artileri maupun drone. Hal ini menunjukkan ancaman terhadap pangkalan sangat tinggi.
Alasan lain, situasi udara di Suriah juga semakin panas dengan beberapa kali terjadi pertempuan jarak dekat antara jet tempur Amerika dan Rusia. Moskow beberapa waktu lalu mengatakan F-22 Amerika menghalangi Su-25 mereka yang hendak melakukan serangan ke pemberontak. Raptor baru pergi setelah Su-35 datang mengusirnya.
Sementara Pentagon mengatakan khawatir dengan sikap jet tempur Rusia yang semakin agresif. Mereka menyebut pesawat Rusia menggunakan kesempatan di Suriah untuk mengumpulkan data intelijen tentang pesawat dan misi tempur Amerika.
Alasan lain? Juga bisa karena semakin seringnya jet-jet tempur Israel yang menyerang Suriah. Meski tidak terlibat konflik dengan Israel, Rusia tentu tidak akan mengambil risiko asetnya menjadi sasaran serangan yang salah.
Operasi militer Turki di Suriah juga telah menambah langit Suriah semakin padat. Hal ini Ankara juga mengerahkan jet-jet tempur mereka masuk ke wilayah Suriah guna mengirimkan serangan ke Kurdi Suriah.
