Militer China membangun pesawat peringatan dini berbasis kapal induk pertama yang diyakini akan mampu melacak pesawat siluman seperti F-22 dan F-35 Amerika Serikat.
South China Morning Post melaporkan pesawat yang disebut sebagai KJ-600 tersebut akan menggunakan radar AESA.
“AESA dapat mendeteksi jet tempur siluman dalam jarak yang sangat jauh,” kata pakar militer Li Jie kepada South China Morning Post.
Pengumuman tersebut bertepatan dengan peningkatan penyebaran F-35 dan F-22 di wilayah yang dekat dengan China, seperti Jepang dan Korea Selatan. Kedua sekutu Amerika telah membeli jet F-35A dari Lockheed Martin dan mungkin mempertimbangkan untuk mengoperasikan varian F-35B yang bisa beroperasi dari kapal amfibi.
Pesawat peringatan dini yang dibangun China mirip dengan Northrop Grumman E-2 Hawkeye. Sebuah pesawat peringatan dini berbasis kapal induk yang sudah dikembangkan sejak tahun 1960an.

Pakar keamanan Maritim Collin Koh dari Nanyang Technological University di Singapura mengatakan bahwa KJ-600 China dapat membuktikan keyakinan tentang ambisi China untuk membangun angkatan laut biru yang mampu beroperasi jauh dari pantai China.
“Jika kelompok tempur kapal induk China dirancang lebih untuk beroperasi lebih dekat ke perairan rumah, ini akan bergantung pada dukungan peringatan dini berbasis pantai. Dengan [pesawat peringatan dini], ini menyiratkan bahwa kelompok tempur kapal induk China memang dirancang untuk laut jauh operasi, “kata Koh kepada SCMP.
Beijing berencana untuk mengoperasikan empat kelompok tempur kapal induk pada tahun 2030. Saat ini baru ada satu kapal induk yang beroperasi yakni Liaoning yang awalnya adalah kapal induk kelas Kuznetsov dan dibeli dari Ukraina.
China juga sedang membangun tiga kapal induk lagi di galangan kapal dalam negeri, dengan yang pertama melakukan pelayaran laut pertamanya bulan April 2017 lalu.