Amerika Sepertinya Bersiap Melakukan Serangan Nuklir ke Korea Utara
B-2 di Pangkalan Andersen Guam

Amerika Sepertinya Bersiap Melakukan Serangan Nuklir ke Korea Utara

Jeda ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea justru digunakan Amerika Serikat unguk mendorong lebih banyak aset militer mereka ke dekat wilayah tersebut. Bahkan jika melihat perkembangan terakhir apa yang dilakukan Pentagon terlihat sebagai persiapan untuk melakukan serangan nuklir taktis.

Amerika baru -baru ini mengirim pembom siluman B-2 ke Guam untuk bergabung dengan armada B-1. Hanya berselang beberapa hari kemudian B-52 juga dikerahkan ke wilayah itu. Ini menjadi yang kedua sejak 2014 tiga bomber Amerika berada di Pangkalan Andersen Guam.

B-2 dan B-52 dikenal sebagai kaki udara triad nuklir Amerika, karena mereka membawa rudal jelajah rudal yang membawa nuklir. Senjata nuklir yang berukuran kecil telah mengalami beberapa peningkatan yang memberi kesempatan untuk melakukan serangan ke Korea Utara.

B-61, sebuah bom nuklir taktis yang bisa dibawa B-2  telah dimodifikasi dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan akurasi dan kemampuannya untuk mencapai sasaran bawah tanah, meskipun versi tersebut belum digunakan.

Tidak hanya modifikasi baru B-61 membuatnya ideal untuk menghancurkan bunker,  namun kekuatan nuklir yang digunakan bisa disesuaikan hingga membatasi dampak radioaktif yang berbahaya setelah serangan nuklir.

B-52

Meskipun Amerika memiliki banyak senjata nuklir yang dapat dengan mudah menekan Korea Utara dari darat, udara, atau laut, mereka sebagian besar besar untuk melawan negara-negara seperti Rusia atau China.

Korea Utara telah berusaha keras untuk mencegah serangan nuklir atau konvensional dengan menyebarkan infrastruktur nuklirnya ke seluruh negeri. Situs-situs tersebut diselimuti kerahasiaan, dan komunitas intelijen Amerika, meskipun telah melakukan upaya terbaiknya,  tidak mungkin mengetahui semua situs tersebut.

Business Insider melaporkan Rabu 24 Januari 2018, Trump sepertinya memang memiliki gagasan serangan nuklir terbatas ke Korea Utara. Pengebom B-2 Spirit adalah bagian dari penyebaran rutin yang memberikan kemampuan serangan global yang lebih besar terhadap musuh potensial di wilayah Indo-Asia-Pasifik.

Meskipun ada bukti bahwa senjata nuklir taktis tidak akan menyelesaikan kekuatan militer Korea Utara, pemerintahan Presiden Donald Trump telah berpihak pada senjata nuklir yang lebih kecil.

Tinjauan postur nuklir terbaru Trump merekomendasikan untuk membangun lebih banyak senjata nuklir kecil, karena ukurannya akan membuat mereka lebih mudah digunakan dalam konflik .

Laporan terbaru menunjukkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan serangan “hidung berdarah” di Korea Utara, atau sebuah langkah yang dirancang untuk mempermalukan Kim dengan penggunaan kekuatan yang terbatas. Namun para ahli dan politisi telah menilai serangan nuklir sebagai ide gila.