Site icon

Langka, Pesawat Kiamat E-4B Amerika Terlihat di Bandara Soekarno-Hatta

E-4B di Bandara Soekarno-Hatta/Aviatren.com

Sebuah kejadian langka terjadi di Bandara Soekarno-Hatta Selasa (23/01/2018) ketika sebuah pesawat Boeing E-4B Doomsday  mendarat di  tempat tersebut. Tidak ada konfirmasi resmi tentang misi satu daro pesawat E-4B Amerika tersebut di Indonesia, tetapi kemungkinan besar terkait dengan kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis ke Jakarta.

Tetapi kedatangan pesawat ini tetap aneh karena biasanya E-4B hanya pergi bersama Air Force One. Selain itu, pesawat  berfungsi untuk menjadi pusat komando saat ada serangan nuklir. Sementara Indonesia tidak memiliki senjata nuklir atau ancaman nuklir.

Foto pesawat berbadan putih tersebut beredar di media sosial sejak Selasa pagi ini. Pesawat ini dikonversi dari Boeing 747 dan disebut E-4B, juga disebut sebagai “National Airborne Operations Center”  ketika itu dipanggil untuk melakukan tindakan. Terakhir pesawat ini terbang dalam status tersebut ketika terjadi serangan teror ke Amerika 11 September 2001.

Pesawat kiamat Amerika mirip dengan Air Force One yang merupakan kantor terbang besar besar bagi presiden dan stafnya. Bedanya Air Force One digunakan sehari-hari oleh Presiden sementara doomsday plane dibangun dan dilengkapi untuk menjaga pemerintah AS terbang ketika terjadi perang nuklir atau bencana lainnya.

Pesawat kiamat dilaporkan dapat menahan bom nuklir, ledakan asteroid dan serangan teror serta tinggal di udara selama berhari-hari tanpa pengisian bahan bakar.

Bahkan, pesawat kiamat dapat tetap terbang  tinggi selama seminggu dengan pengisian bahan bakar di udara.

Pesawat kiamat memiliki cangkang radiasi yang dilindungi, 67 antena dan koneksi satelit khusus, ditambah sekelompok perlatan hi-tech lainnya. Peralatan komunikasi ditempatkan di gelembung khas di belakang kokpit.

Amerika memiliki empat E-4B Nightwatch

Namun untuk hal yang berkaitan dengan teknis, pesawat itu pada dasarnya menggunakan teknologi seperti seperti komputer tahun 80-an yang tua. Banyak dari teknologi lama dilaporkan telah ditarik keluar saat ini, tapi kokpit masih hampir tidak ada perubahan.

Menariknya, beberapa melihatnya hal itu sebagai keuntungan dalam keadaan darurat nasional karena selain masih sangat handal juga lebih terlindungi dari penyadapan.

Pesawat kiamat memiliki tiga deck dan kru hingga 112 orang, sehingga ini menjadi pesawat dengan kru paling banyak di militer Amerika, atau mungkin di dunia.

Pesawat kiamat itu ditugaskan pada era Ronald Reagan pada tahun 1980 di hari-hari terakhir Perang Dingin ketika ketegangan yang sangat tinggi dan ketakutan terjadinya perang nuklir.

Otoritas Amerika jarang membahas doomsday plane. Tetapi kabar beredar bahwa pesawat itu terbang dan menjadi pusat komandno ketika teror 11 September 2001. Hal itu juga memunculkan teori konspirasi bahwa doomsday plane terbang kala itu justru menjadi pusat komando serangan teroris yang dilakukan orang dalam. Sekali lagi itu teori konspirasi.

E-4B yang juga dijuluki “Nightwatch,” juga menjadi pesawat paling mahal dalam hal biaya terbang yakni US$159.529 (Rp2,17 miliar) untuk setiap jam terbang.

Exit mobile version