Meskipun ada janji untuk menunda latihan militer tahunan dengan Korea Selatan setelah Olimpiade 2018, Amerika telah meningkatkan kekuatan di dekat Semenanjung Korea sejak awal tahun ini.
Korea Utara menyebut Amerika bahkan membawa aset strategisnya ke dan sekitar semenanjung Korea dengan dalih keamanan Olimpiade.
“Ini adalah tindakan berbahaya untuk melemparkan selimut basah ke atmosfer positif hubungan antar Korea saat ini,” kata utusan Korea Utara untuk Olimpiade musim dingin Selasa 23 Januari 2018.
Dia menambahkan bahwa keputusan Korea Utara untuk memperkuat kekuatan nuklirnya “benar-benar pilihan yang tepat.”
Pyongyang telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas banyak latihan gabungan Amerika-Korea Selatan di Semenanjung Korea, yang menyebut mereka sebagai provokasi.
Tahun ini, latihan perang tahunan yang dijadwalkan pada bulan Februari telah ditangguhkan atas permintaan Korea Selatan karena Olimpiade Musim Dingin 2018. Namun, Korea Utara sebelumnya telah meminta pembatalan total mereka.
Awal bulan ini, Amerika mengirim satu kapal amfibi baru, sebuah kapal induk tambahan dan sejumlah pembom ke wilayah Indo-Pasifik.
Dalam pidato Tahun Baru, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa tombol nuklir terus-menerus ada di mejanya dan bahwa Amerika tidak akan dapat memulai perang dengan negaranya. Pada saat bersamaan, dia mengumumkan keinginannya untuk mengirim delegasi ke Olimpiade di Korea Selatan.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan kepada mitranya dari Korea Selatan Presiden Moon Jae-bahwa Amerika Serikat bersedia mengadakan pembicaraan dengan Korea Utara “pada saat yang tepat dan dalam situasi yang tepat,” tanpa ada rincian lebih lanjut yang diberikan.