Knightscope, sebuah startup yang membangun robot keamanan yang biasa berpatroli di jalan-jalan di Silicon Valley telah menerima pembiayaan baru untuk menciptakan armada RoboCop di masa depan.
Pada Selasa 23 Januari 2018, Knightscope mengumumkan telah menerima dana baru lebih dari US$ 25 juta atau sekitar Rp333 Miliar dari Konica Minolta, Bright Success Capital, dan 5.000 investor lainnya melalui situs crowdfunding SeedInvest yang menjadikan total dana perusahaan mencapai US$39 juta atau sekitar Rp520 miliar.
Didirikan pada tahun 2013, Knightscope membuat robot cerdas yang menjadi berpatroli di mal, tempat parkir, dan kampus untuk perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Juniper Networks. Robot ini tidak melawan manusia, tetapi mereka menggunakan array laser, kamera, sensor termal, dan GPS untuk mendeteksi aktivitas kriminal dan memberi tahu pihak berwenang.
Knightscope telah dikelilingi oleh kontroversi sejak berdirinya. Pada bulan Desember, San Francisco SPCA, sebuah kelompok kesejahteraan hewan, menempatkan robot keamanan untuk bekerja di luar fasilitasnya untuk mencegah orang-orang tunawisma mendirikan kamp-kamp di sepanjang trotoar. Kelompok tersebut mengatakan bahwa jumlah kamp berkurang.
Namun langkah tersebut mendapat kritik tajam dari Pusat Hukum Nasional tentang Tunawisma dan Kemiskinan dan yang lainnya mengatakan bahwa SF SPCA menunjukkan “kurangnya rasa welas asih” bagi para tetangga tunawisma.
Here it is in action pic.twitter.com/nSBQUmKwk1
— Sam Dodge (@samueldodge) December 9, 2017
SF SPCA kemudian menarik robot dari jalanan pada bulan Desember. Jennifer Scarlett, presiden kelompok tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa SF SPCA menerima ratusan pesan “menghasut kekerasan dan vandalisme” terhadap fasilitas tersebut dan “mendorong orang untuk menerima retribusi.”
Pada tahun 2016, robot Knightcope diduga menabarak kaki balita saat memantau sebuah mal di Palo Alto. Kaki anak laki-laki itu bengkak dan tergores, meski dia baik-baik saja. Sejumlah kecil orang tua menggunakan kejadian tersebut untuk mengkritik perusahaan.
Knightscope menyewakan robot seharga US$ 7 per jam – kurang dari upah per jam penjaga keamanan. Perusahaan ini memiliki 50 robot yang dikerahkan di 14 negara bagian, meski tidak mengungkapkan angka pendapatan.