Site icon

Tahun 1987 dan1988 Pentagon Panen Besar Senjata Soviet di Chad

Pada tanggal 21 Juni 1988, Mi-25 yang ditangkap akhirnya tiba di N'Djamena dengan dibawa pesawat C-5.

Selama apa yang disebut sebagai Perang Toyota tahun 1987, pasukan yang setia kepada presiden Chad Hissene Habre melawan tentara Libya dan meraih kemenangan.

Pada awal Januari 1987, pasukan Chad melakukan serangan dahsyat ke kota Fada, menewaskan 784 tentara Libya dan merebut enam pesawat serang ringan SF.260, satu helikopter tempur Mi-25, 13 tank T-55, 118 kendaraan lapis baja BMP-1 , satu radar P-15 / Flat Face dan menawan 81 tentara. Selain itu, pasukan Chad menembak jatuh Mi-25 pada 4 Januari dan sebuah MiG-23 pada 5 Januari.

Semua peralatan yang ditangkap ini menjadi keuntungan besar bagi intelijen Amerika Serikat. Saat pertempuran mereda, Pentagon pun pergi berbelanja di Chad.

Setelah jatuhnya Fada, pemimpin Libya Muammar Gaddafi memerintahkan mobilisasi semua cadangan dan menempatkan tambahan bala bantuan ke Chad.

Lebih dari 4.000 tentara terkonsentrasi di daerah Ouadi-Doum, di mana mereka membangun sebuah sistem pertahanan yang menyeluruh untuk melindungi pangkalan udara yang kadang-kadang menampung hingga 20 pesawat terbang dan helikopter Libya untuk sementara waktu.

Pada tanggal 19 dan 20 Maret 1987, pasukan Chad yang dipimpin oleh Hassan Djamous menyergap dua batalion mekanis Libya di dekat Bir Koran, sekitar 30 mil sebelah tenggara Ouadi-Doum, menewaskan 851 orang, menangkap 130 SF.260 selain menembak satu pesawat tersebut. Selain itu juga merebut sebuah Mi-8 helikopter. Pasukan Libya yang tersisa bergerak kembali ke utara, namun terus dikejar Djamous.

Orang-orang Libya melarikan diri ke Ouadi-Doum hingga mengungkapkan celah ladang ranjau dan pengejarnya pun bisa melintas dengan aman. Djamous memerintahkan pasukannya untuk menyerang. Mi-25 dan SF.260 yang berusaha terbang ditembak jatuh.

Ouadi-Doum benar-benar menjadi menjadi bencana militer Libya di Chad. 1.269 tentara Libya tewas dan 438 – termasuk komandan zona Kolonel Khalifa Haftar – ditangkap.

Daftar peralatan yang hancur atau tertangkap juga sangat panjang. Orang-orang Libya kehilangan 89 tank, termasuk 42 T-55 dan 12 T-62 yang direbut tentara Chad, bersama dengan 120 BMP-1 dan 400 kendaraan lainnya hancur atau direbut.

Libya juga kehilangan 11 pelatih jet L-39, 12 SF.260, dua pesawat transport An-26, empat Mi-25, lima Mi-8, dua peluncur rudal pertahanan SA-6, dua ZSU-23-4  pasokan bahan bakar, air dan amunisi yang sangat besar.

Soviet Marah Besar, Amerika-Prancis Bagi-Bagi Senjata

Chinook Amerika membawa Mi-25 Libya yang masih utuh

Orang-orang Chad merebut Faya Largeau tanpa pertempuran pada tanggal 27 Maret, dan Ounianga Kebir tiga hari kemudian. Jatuhnya Ouadi-Doum dan Faya Largeau tidak hanya menimbulkan kejutan lain bagi Tripoli, tapi juga protes keras  Moskow, yang menuntut agar orang-orang Libya menghancurkan sebanyak mungkin peralatan mereka yang ditinggalkan.

Angkatan udara Libya mengebom pangkalan udara Ouadi-Doum beberapa kali dalam sehari selama beberapa minggu berikutnya. Namun peralatan militer modern buatan Soviet yang direbut tetap bisa utuh di Fada, Ouadi-Doum dan Faya Largeau yang membuat banyak negara heran dengan kondisi ini.

Begitu serangan udara Libya berhenti, Amerika melancarkan operasi dengan tujuan untuk mengekstraksi L-39 yang ditangkap. Tugas ini dilakukan oleh teknisi yang ditugaskan ke Ouadi-Doum dengan diangkut C-130 Angkatan Udara Amerika pada 6 Mei 1987. Mereka membongkar tujuh jet dan memasukkannya ke pesawat C-130 untuk dikirim ke N’Djamena, satu per satu, setiap hari selama beberapa minggu.

Penghapusan radar dan rudal yang ditangkap terbukti jauh lebih rumit, dan sebuah kesepakatan dicapai pada bulan September di mana Amerika dan Prancis membagi SA-6 dan SA-13 sama rata. Karena Prancis telah menerima P-15 yang ditangkap di Fada,  Amerika mendapatkan P-19 yang ditangkap di Ouadi-Doum.

Semua peralatan ini diterbangkan oleh transport USAF C-5. Rudal dan radar untuk Prancis dikirim langsung ke pusat tes angkatan udara Prancis di Mont de Marsan.

Operasi ekstraksi akhir melibatkan dua Mi-25 yang direbut. Yang ad di Ouadi-Doum diambil alih oleh orang Amerika, yang hanya membayar Chad US$ 2 juta dan juga mengirim sejumlah rudal Stinger.

Sementara Prancis mengambil Mi-25 yang ditembak jatuh selama Pertempuran Fada. Perundingan antara pemerintah Prancis, Amerika dan Chad membutuhkan waktu, dan operasi pemulihan untuk dua kapal perang dimulai pada tahun 1988.

Mi-25 ditembak jatuh oleh Chad selama Pertempuran Fada dan ditemukan kembali oleh pasukan Prancis sebelum dibongkar dan dibawa ke N’Djamena.

Operasi Bizet terjadi antara tanggal 1 Januari dan 9 Januari 1988. Teknisi Prancis membongkar Mi-25 di lokasi dan membawanya ke N’Djamena, dari tempat ini kemudian diterbangkan ke Prancis dengan pesawat C-5 USAF. Resimen Parasut Infanteri Marinir ke-8 bertanggung jawab atas keamanan situs tersebut dan mengakhiri misinya pada 10 Januari.

Operasi Mount Hope III dimulai lima bulan kemudian dan sedikit lebih rumit, karena Mi-25 yang berharga masih diparkir di pangkalan udara Ouadi-Doum. Memang, ketegangan tetap tinggi karena intelijen Prancis telah memperingatkan adanya pergerakan pasukan yang signifikan di Libya selatan.

Sekitar tengah malam pada tanggal 11 Juni, dua helikopter CH-47 dari Pasukan Operasi Khusus Angkatan Darat Amerika terbang hampir 500 mil dari ibukota Chad ke Chad utara tanpa pemberhentian bahan bakar. Mereka tiba di Ouadi-Doum sekitar pukul 5.00 pagi.

Penerbangan pulang berbeda karena membawa helikopter Mi-25 dan dilakukan pada siang hari serta membutuhkan pengisian bahan bakar di Faya-Largeau dan Mousorro. Mereka menempuh perjalanan paling sulit dari seluruh misi menuju N’Djamena. Setibanya di ibukota Chad, para awak kapal terjebak dalam badai pasir yang berlangsung 20 menit.

Komando Pasukan Khusus ini menyelesaikan misinya dalam waktu 67 jam. Mi-25 dan dua Chinook CH-47 dimuat di C-5 dan tiba di Amerika Serikat dalam beberapa hari kemudian.

Exit mobile version